2 Pramuniaga Indomaret Salatiga Ditusuk Orang Tak Dikenal
A
A
A
SALATIGA - Dua orang pramuniaga Indomaret, Jalan Fatmawati, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Salatiga Aan Sriyanto, 25, dan Iwan Setiadi, 21, menjadi korban penusukan seorang lelaki berbadan besar, Selasa (20/5/2014) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.
Belum diketahui secara pasti motif yang melatarbelakangi pelaku nekat melukai kedua korban. Kasus ini masih dalam penyelidikan petugas Satreskrim Polres Salatiga.
Sedangkan kedua korban Aan dilarikan ke RSUP Karyadi Semarang lantaran mengalami luka parah akibat ditusuk pelaku dengan sebilah belati sebanyak empat kali dibagian dada, perut, dan pantat. Sedangkan korban Iwan yang mengalami luka tusuk ringan di bagian pinggang dirawat di RS Ananda, Sidorejo, Salatiga.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa ini bermula ketika sekitar pukul 03.57 WIB, ada dua orang lelaki berboncengan sepeda motor jenis matic berhenti di depan swalayan tersebut.
Selanjutnya, seorang lelaki masuk ke dalam swalayan untuk membeli minuman dan rokok. Setelah membayar barang yang dibeli, lelaki itu ke luar dan duduk di kursi yang ada di teras Indomaret. Sedangkan seorang lelaki lainnya, tetap berada di motor.
Selang beberapa waktu kemudian, pelaku memfoto sepeda motor Honda Blade nopol H 6405 EC milik Aan yang di parkir di halaman. Gerak gerik pelaku, dilihat oleh Aan. Pramuniaga Indomaret itu, menaruh curiga dengan gerak gerik pelaku dan mengawasinya. Aan terus mengawasi pelaku hingga keduanya saling bertatapan. Tatapan Aan diduga membuat pelaku tersinggung. Lantas pelaku masuk kembali masuk ke dalam swalayan untuk membeli korek.
Setelah itu, pelaku mendatangi Aan dan langsung menusuknya dengan sebilah belati di bagian dada. Aan pun mencoba menyelamatkan diri, namun pelaku terus mengejarnya dan menusuk korban di bagian pantat. Korban langsung terjatuh, dan pelaku menusuk kembali menusuk korban di bagian perut sebanyak dua kali.
Melihat temannya terluka, Iwan mencoba menolongnya. Namun saat hendak menghampiri Aan, Iwan dihadang pelaku dan ditusuk di bagian pinggang. Iwan langsung melarikan diri untuk mencari pertolongan.
Pelaku pun terus mengejar Iwan. Akhirnya Iwan lolos dari kejaran pelaku setelah bersembunyi di rumpun pohon bambu yang ada di sebelah swalayan itu. Selanjutnya, pelaku kabur ke arah Semarang dan Iwan ditolong oleh warga di sekitar lokasi kejadian.
"Kejadiaannya sangat cepat. Saat itu, saya berada di dalam ruang lain dan ketika mengdengar kegaduhan di ruang penjualan barang saya langsung ke luar dan melihat Aan sudah terkapar bersimbah darah. Lantas saya ke luar untuk mencari pertolongan dan melihat Iwan terluka dan sedang ditolong warga," kata Dwi Setiawan, 20, pramuniaga Indomaret Jalan Fatmawati, Blotongan.
Selanjutnya, oleh warga kedua korban dilarikan ke RS Ananda, Salatiga. Selang beberapa waktu kemudian, korban Aan dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang lantaran lukanya cukup parah.
Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP Andie Prasetyo menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pelaku penusukan hanya satu orang.
"Kami belum bisa menyimpulkan motif kejadian ini. Kami masih mendalami keterangan sejumlah saksi untuk menyimpulkan apakah kejadian ini perampokan atau murni tindak kekerasan," tandasnya.
Belum diketahui secara pasti motif yang melatarbelakangi pelaku nekat melukai kedua korban. Kasus ini masih dalam penyelidikan petugas Satreskrim Polres Salatiga.
Sedangkan kedua korban Aan dilarikan ke RSUP Karyadi Semarang lantaran mengalami luka parah akibat ditusuk pelaku dengan sebilah belati sebanyak empat kali dibagian dada, perut, dan pantat. Sedangkan korban Iwan yang mengalami luka tusuk ringan di bagian pinggang dirawat di RS Ananda, Sidorejo, Salatiga.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa ini bermula ketika sekitar pukul 03.57 WIB, ada dua orang lelaki berboncengan sepeda motor jenis matic berhenti di depan swalayan tersebut.
Selanjutnya, seorang lelaki masuk ke dalam swalayan untuk membeli minuman dan rokok. Setelah membayar barang yang dibeli, lelaki itu ke luar dan duduk di kursi yang ada di teras Indomaret. Sedangkan seorang lelaki lainnya, tetap berada di motor.
Selang beberapa waktu kemudian, pelaku memfoto sepeda motor Honda Blade nopol H 6405 EC milik Aan yang di parkir di halaman. Gerak gerik pelaku, dilihat oleh Aan. Pramuniaga Indomaret itu, menaruh curiga dengan gerak gerik pelaku dan mengawasinya. Aan terus mengawasi pelaku hingga keduanya saling bertatapan. Tatapan Aan diduga membuat pelaku tersinggung. Lantas pelaku masuk kembali masuk ke dalam swalayan untuk membeli korek.
Setelah itu, pelaku mendatangi Aan dan langsung menusuknya dengan sebilah belati di bagian dada. Aan pun mencoba menyelamatkan diri, namun pelaku terus mengejarnya dan menusuk korban di bagian pantat. Korban langsung terjatuh, dan pelaku menusuk kembali menusuk korban di bagian perut sebanyak dua kali.
Melihat temannya terluka, Iwan mencoba menolongnya. Namun saat hendak menghampiri Aan, Iwan dihadang pelaku dan ditusuk di bagian pinggang. Iwan langsung melarikan diri untuk mencari pertolongan.
Pelaku pun terus mengejar Iwan. Akhirnya Iwan lolos dari kejaran pelaku setelah bersembunyi di rumpun pohon bambu yang ada di sebelah swalayan itu. Selanjutnya, pelaku kabur ke arah Semarang dan Iwan ditolong oleh warga di sekitar lokasi kejadian.
"Kejadiaannya sangat cepat. Saat itu, saya berada di dalam ruang lain dan ketika mengdengar kegaduhan di ruang penjualan barang saya langsung ke luar dan melihat Aan sudah terkapar bersimbah darah. Lantas saya ke luar untuk mencari pertolongan dan melihat Iwan terluka dan sedang ditolong warga," kata Dwi Setiawan, 20, pramuniaga Indomaret Jalan Fatmawati, Blotongan.
Selanjutnya, oleh warga kedua korban dilarikan ke RS Ananda, Salatiga. Selang beberapa waktu kemudian, korban Aan dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang lantaran lukanya cukup parah.
Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP Andie Prasetyo menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pelaku penusukan hanya satu orang.
"Kami belum bisa menyimpulkan motif kejadian ini. Kami masih mendalami keterangan sejumlah saksi untuk menyimpulkan apakah kejadian ini perampokan atau murni tindak kekerasan," tandasnya.
(lns)