Bocah 5 tahun korban kejahatan asusila tetangga jalani visum
A
A
A
Sindonews.com - Diduga menjadi korban pelecehan seksual, bocah berusia lima tahun menjalani proses visum di RSUD dr Slamet Garut. Korban diduga menjadi korban pelecehan seorang pemuda berinisial B (27), yang tidak lain adalah tetangganya sendiri di Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut.
"Saya baru mengetahui sesuatu yang terjadi pada anak saya setelah ia sering mengeluhkan rasa sakit di bagian kemaluannya saat saya memandikannya. Tak lama setelah saya desak, anak saya ini akhirnya jujur atas peristiwa yang menimpanya," kata ibu korban, Eti (44), saat mengantar anaknya ke RSUD dr Slamet Garut, Rabu (14/5/2014).
Karena ingin memastikan keadaan anaknya yang jadi korban kejahatan asusila itulah, Eti berinisiatif membawa anaknya ke rumah sakit untuk menjalani visum. "Nanti saya dan keluarga akan tahu hasilnya seperti apa minggu depan, yaitu saat hasil visum keluar. Kalau terbukti masa depan anak saya hilang, saya akan melapor ke pihak kepolisian," ujarnya.
Menurut Eti, selain anaknya, masih terdapat dua anak lainnya yang diduga menjadi korban pemuda B ini. Kedua anak itu masing-masing berusia empat dan tiga tahun.
"Dua anak itu masih satu lingkungan tempat tinggal dengan saya, termasuk juga dengan pelaku. Saya tahu ada dua anak lain yang menjadi korban setelah orangtuanya membahas jika anak-anaknya juga mengeluhkan rasa sakit di bagian kemaluannya," paparnya.
"Saya baru mengetahui sesuatu yang terjadi pada anak saya setelah ia sering mengeluhkan rasa sakit di bagian kemaluannya saat saya memandikannya. Tak lama setelah saya desak, anak saya ini akhirnya jujur atas peristiwa yang menimpanya," kata ibu korban, Eti (44), saat mengantar anaknya ke RSUD dr Slamet Garut, Rabu (14/5/2014).
Karena ingin memastikan keadaan anaknya yang jadi korban kejahatan asusila itulah, Eti berinisiatif membawa anaknya ke rumah sakit untuk menjalani visum. "Nanti saya dan keluarga akan tahu hasilnya seperti apa minggu depan, yaitu saat hasil visum keluar. Kalau terbukti masa depan anak saya hilang, saya akan melapor ke pihak kepolisian," ujarnya.
Menurut Eti, selain anaknya, masih terdapat dua anak lainnya yang diduga menjadi korban pemuda B ini. Kedua anak itu masing-masing berusia empat dan tiga tahun.
"Dua anak itu masih satu lingkungan tempat tinggal dengan saya, termasuk juga dengan pelaku. Saya tahu ada dua anak lain yang menjadi korban setelah orangtuanya membahas jika anak-anaknya juga mengeluhkan rasa sakit di bagian kemaluannya," paparnya.
(zik)