Perusahaan tambang diminta ikut perbaiki jalan rusak
A
A
A
Sindonews.com – Kalangan perusahaan pertambangan di kawasan Kecamatan Winongan dan Lumbang diminta berpartisipasi aktif dalam merawat jalan di Kabupaten Pasuruan yang biasa dilaluinya.
Ini sebagai solusi lantaran kareab kali terjadi kerusakan jalan yang tidak kuat menahan beban tonase kendaraan pengangkut hasil tambang galian C tersebut.
Kerusakan jalan dijalur Ngopak, Winongan hingga Warung Dowo tersebut di antaranya disebabkan ketidak sesuaian kelas jalan dan tonase kendaraan yang melintasinya.
Kerusakan jalan yang juga menjadi jalur alternatif Probolinggo-Malang, bahkan kerap memicu aksi unjukrasa warga memblokir jalan sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
Kepala Dinas Binamarga Kabupaten Pasuruan, Hari Apriyanto, mengungkapkan, pada tahun anggaran 2014 ini, ruas jalan tersebut segera dilakukan perbaikan.
Pada ruas jalan Ngopak-Winongan, Pemkab Pasuruan mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sementara pada ruas jalan Winongan hingga Tenggilis Kecamatan Gondang Wetan, menggunakan dana APBD Kabupaten Pasuruan senilai Rp4 miliar.
"Setelah jalan diperbaiki, kami akan mengumpulkan para pengusaha pertambangan galian C. Kami menghimbau agar ada partisipasi aktif dari para pengusaha untuk ikut merawat jalan yang tidak sesuai kelas jalan tonasenya," kata Hari Apriyanto.
Menurutnya, selain meminta partisipasi dari belasan perusahaan tambang tersebut pihaknya juga akan mencari solusi agar pada ruas jalan tersebut dapat bertahan lama.
Di antaranya, para pengusaha tambang harus menggunakan kendaraan berkapasitas muatan 8 ton sesuai dengan kelas jalannya. Selain itu, kendaraan muatan tambang tersebut akan diarahkan pada satu ruas Winongan-Ngopak.
"Kerusakan jalan akan mudah terdeteksi jika kendaraan tambang yang melebihi tonase kelas jalan jika hanya melalui ruas jalan tertentu, yakni Winongan-Ngopak. Dengan demikian, perusahaan tambang tetap dapat beroperasi dan masyarakat tidak merasa dirugikan," tandasnya.
Pihaknya mengaku optimis akan mendapat dukungan dari perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut. Seperti dilakukan PT Aqua Danone yang berinisiatif memperbaiki ruas jalan sepanjang sekitar 5 KM untuk mempermudah transportasi kendaraan pengangkut produksinya.
Beberapa waktu lalu, warga di Desa Gading Kecamatan Winongan melakukan aksi blokir jalan untuk memprotes pemerintah yang dianggap lamban memperbaiki kerusakan jalan.
Aksi serupa juga pernah dilakukan warga Desa Kedawung Kecamatan Grati yang memprotes kerusakan jalan akibat dilakukan kendaraan perusahaan tambang yang melebihi muatannya.
Menurut Huda, warga Desa Gading Kecamatan Winongan, kerusakan jalan yang terjadi sejak lama ini membuat masyarakat sengsara. Selain menghambat roda perekonomian, kecelakaan sepeda motor kerap terjadi diruas jalan tersebut.
Ini sebagai solusi lantaran kareab kali terjadi kerusakan jalan yang tidak kuat menahan beban tonase kendaraan pengangkut hasil tambang galian C tersebut.
Kerusakan jalan dijalur Ngopak, Winongan hingga Warung Dowo tersebut di antaranya disebabkan ketidak sesuaian kelas jalan dan tonase kendaraan yang melintasinya.
Kerusakan jalan yang juga menjadi jalur alternatif Probolinggo-Malang, bahkan kerap memicu aksi unjukrasa warga memblokir jalan sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
Kepala Dinas Binamarga Kabupaten Pasuruan, Hari Apriyanto, mengungkapkan, pada tahun anggaran 2014 ini, ruas jalan tersebut segera dilakukan perbaikan.
Pada ruas jalan Ngopak-Winongan, Pemkab Pasuruan mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sementara pada ruas jalan Winongan hingga Tenggilis Kecamatan Gondang Wetan, menggunakan dana APBD Kabupaten Pasuruan senilai Rp4 miliar.
"Setelah jalan diperbaiki, kami akan mengumpulkan para pengusaha pertambangan galian C. Kami menghimbau agar ada partisipasi aktif dari para pengusaha untuk ikut merawat jalan yang tidak sesuai kelas jalan tonasenya," kata Hari Apriyanto.
Menurutnya, selain meminta partisipasi dari belasan perusahaan tambang tersebut pihaknya juga akan mencari solusi agar pada ruas jalan tersebut dapat bertahan lama.
Di antaranya, para pengusaha tambang harus menggunakan kendaraan berkapasitas muatan 8 ton sesuai dengan kelas jalannya. Selain itu, kendaraan muatan tambang tersebut akan diarahkan pada satu ruas Winongan-Ngopak.
"Kerusakan jalan akan mudah terdeteksi jika kendaraan tambang yang melebihi tonase kelas jalan jika hanya melalui ruas jalan tertentu, yakni Winongan-Ngopak. Dengan demikian, perusahaan tambang tetap dapat beroperasi dan masyarakat tidak merasa dirugikan," tandasnya.
Pihaknya mengaku optimis akan mendapat dukungan dari perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut. Seperti dilakukan PT Aqua Danone yang berinisiatif memperbaiki ruas jalan sepanjang sekitar 5 KM untuk mempermudah transportasi kendaraan pengangkut produksinya.
Beberapa waktu lalu, warga di Desa Gading Kecamatan Winongan melakukan aksi blokir jalan untuk memprotes pemerintah yang dianggap lamban memperbaiki kerusakan jalan.
Aksi serupa juga pernah dilakukan warga Desa Kedawung Kecamatan Grati yang memprotes kerusakan jalan akibat dilakukan kendaraan perusahaan tambang yang melebihi muatannya.
Menurut Huda, warga Desa Gading Kecamatan Winongan, kerusakan jalan yang terjadi sejak lama ini membuat masyarakat sengsara. Selain menghambat roda perekonomian, kecelakaan sepeda motor kerap terjadi diruas jalan tersebut.
(ilo)