Kontraktor janji pembangunan Pasar Turi rampung Oktober 2014
A
A
A
Sindonews.com - PT Tata Bumi Raya, kontraktor Pasar Turi menargetkan pembangunan pasar tersebut akan rampung pertengahan Oktober 2014. Saat ini, perseroan terus menambah pasokan bahan dan juga tenaga kerja agar target penyelesaian bisa terpenuhi.
Direktur Utama PT Tata Bumi Raya Jamhadi mengakui bahwa ada keterlambatan dalam proses pembangunan Pasar Turi. Ini karena ada kendala dalam proses pengerjaan. Di antaranya, ditemukan bangunan beton di kedalaman 1,5 meter. Sehingga, untuk melanjutkan pengerjaan, beton tersebut harus dibongkar terlebih dulu. Pembongkaran ini tentu perlu waktu.
Namun, walaupun terjadi keterlambatan, jumlah stan yang sudah selesai dikerjakan sebanyak 5.400 dari total 6.000 stan. Dari 5.400 stan yang sudah dikerjakan itu, 4.800 stan sudah dipasang rolling door. "Dari hitung-hitungan kami, paling tidak bangunan Pasar Turi akan selesai kami kerjakan akhir September. Paling lambat mungkin pertengahan Oktober," kata Jahmadi saat hearing dengan Komisi B DPRD Surabaya, Jumat (9/5/2014).
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya menambahkan, dari 3.800 stan milik pedagang lama yang harus dikerjakan, 278 stan masih belum selesai. Ini karena pihaknya masih membangun Sewage Traymen Plan (STP) dan Ground Treatment Tank (GWT). STP dan GWT ini penting sebagai pengolahan limbah, pasokan air dan juga listrik. Di sisi lain, masih ada sebanyak 144 tempat penampungan sementara (TPS) yang masih berdiri di samping Pasar Turi. Jumlah TPS ini sudah berkurang dari jumlah total awal sebanyak 700 TPS.
"Kalau bisa TPS ini juga dibongkar untuk akses masuk ke dalam Pasar Turi. Kemudian digunakan untuk pengerjaan saluran pematusan. Soal kapan ini selesai, secara teknis kami perlu waktu karena ada pengerjaan konstruksi beton yang tahapannya harus dilalui," katanya.
Direktur Utama PT Tata Bumi Raya Jamhadi mengakui bahwa ada keterlambatan dalam proses pembangunan Pasar Turi. Ini karena ada kendala dalam proses pengerjaan. Di antaranya, ditemukan bangunan beton di kedalaman 1,5 meter. Sehingga, untuk melanjutkan pengerjaan, beton tersebut harus dibongkar terlebih dulu. Pembongkaran ini tentu perlu waktu.
Namun, walaupun terjadi keterlambatan, jumlah stan yang sudah selesai dikerjakan sebanyak 5.400 dari total 6.000 stan. Dari 5.400 stan yang sudah dikerjakan itu, 4.800 stan sudah dipasang rolling door. "Dari hitung-hitungan kami, paling tidak bangunan Pasar Turi akan selesai kami kerjakan akhir September. Paling lambat mungkin pertengahan Oktober," kata Jahmadi saat hearing dengan Komisi B DPRD Surabaya, Jumat (9/5/2014).
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya menambahkan, dari 3.800 stan milik pedagang lama yang harus dikerjakan, 278 stan masih belum selesai. Ini karena pihaknya masih membangun Sewage Traymen Plan (STP) dan Ground Treatment Tank (GWT). STP dan GWT ini penting sebagai pengolahan limbah, pasokan air dan juga listrik. Di sisi lain, masih ada sebanyak 144 tempat penampungan sementara (TPS) yang masih berdiri di samping Pasar Turi. Jumlah TPS ini sudah berkurang dari jumlah total awal sebanyak 700 TPS.
"Kalau bisa TPS ini juga dibongkar untuk akses masuk ke dalam Pasar Turi. Kemudian digunakan untuk pengerjaan saluran pematusan. Soal kapan ini selesai, secara teknis kami perlu waktu karena ada pengerjaan konstruksi beton yang tahapannya harus dilalui," katanya.
(zik)