Pemkab Boyolali bakal sekolahkan ratusan pekerja anak
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, bakal menyekolahkan 270 pekerja anak yang ada di Kabupaten Boyolali. Pekerja anak itu saat ini bekerja sebagai buruh yang tidak layak dan minim upah.
Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans Boyolali Joko Santoso mengatakan, rata-rata para pekerja anak itu berasal dari keluarga yang tidak mampu. Anak-anak itu banyak yang putus sekolah dan bekerja sebagai buruh yang tidak layak. Dia mengatakan, mayoritas anak-anak yang bekerja itu adalah warga Cepogo dan Selo
"Sebagian besar warga Lereng Merapi, sedangkan rata-rata usia mereka adalah 13-17 tahun, sehingga masih sangat mungkin untuk mencari penghidupan lebih baik," ucapnya, Selasa (6/5/2014).
Ia mengatakan, nantinya para pekerja anak itu bakal disekolahkan sesuai dengan jenjang sekolah masing-masing. Nantinya, mereka disekolahkan secara gratis dengan biaya yang ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali. Sedangkan untuk sekolah yang digunakan, nantinya akan ditunjuk oleh pemerintah kabupaten. Sekolah yang menjadi rujukan itu tidak boleh menolak para siswa tidak mampu yang dititipkan oleh Dinsosnakertrans.
Ia berharap, dengan disekolahkannya para pekerja anak itu, akan mengubah perekonomian para warga. Selain itu, hal tersebut akan mengurangi jumlah pekerja anak yang ada di Boyolali. "Kita terus mengurangi jumlah pekerja anak yang ada di Boyolali, targetnya 2015 pekerja anak sudah tidak ada," tegasnya.
Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans Boyolali Joko Santoso mengatakan, rata-rata para pekerja anak itu berasal dari keluarga yang tidak mampu. Anak-anak itu banyak yang putus sekolah dan bekerja sebagai buruh yang tidak layak. Dia mengatakan, mayoritas anak-anak yang bekerja itu adalah warga Cepogo dan Selo
"Sebagian besar warga Lereng Merapi, sedangkan rata-rata usia mereka adalah 13-17 tahun, sehingga masih sangat mungkin untuk mencari penghidupan lebih baik," ucapnya, Selasa (6/5/2014).
Ia mengatakan, nantinya para pekerja anak itu bakal disekolahkan sesuai dengan jenjang sekolah masing-masing. Nantinya, mereka disekolahkan secara gratis dengan biaya yang ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali. Sedangkan untuk sekolah yang digunakan, nantinya akan ditunjuk oleh pemerintah kabupaten. Sekolah yang menjadi rujukan itu tidak boleh menolak para siswa tidak mampu yang dititipkan oleh Dinsosnakertrans.
Ia berharap, dengan disekolahkannya para pekerja anak itu, akan mengubah perekonomian para warga. Selain itu, hal tersebut akan mengurangi jumlah pekerja anak yang ada di Boyolali. "Kita terus mengurangi jumlah pekerja anak yang ada di Boyolali, targetnya 2015 pekerja anak sudah tidak ada," tegasnya.
(zik)