BPBD siapkan tim reaksi cepat hadapi erupsi Merapi
A
A
A
Sindonews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah langsung membentuk tim reaksi cepat bila sewaktu-waktu Gunung Merapi mengalami erupsi.
Kepala BPBD Klaten Sriwinoto mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke lapangan terkait naiknya status Gunung Merapi.
"Begitu ada perubahan status Merapi, kita langsung berkoordinasi dengan para relawan. Pagi tadi saya langsung mengecek ke lapangan untuk mengetahui kondisi sebenarnya. Dan saya sempat mendengar suara dentuman yang sering terdengar dari arah puncak Merapi beberapa kali, namun tidak disertai suara gemuruh "ujar Sri Winoto, di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (30/04/2014).
Winoto menambahkan, tiga selter pengungsian telah dipersiapkan. Termasuk jalur evakusi warga dari tempat tinggal menuju lokasi pengungsian pun telah dipersiapkan.
Ada tiga jalur evakuasi erupsi Merapi. Yaitu jalur evakuasi tengah, barat dan timur lereng Merapi. "Untuk warga tetap tenang dan tidak usah panik menyikapi naiknya status Merapi," paparnya.
Sementara itu, di kawasan rawan bencana Kemalang Klaten, Jawa tengah, suara dentuman dari arah puncak merapi sangat terdengar jelas.
Dari arah puncak Gunung Merapi terpantau jelas mengeluarkan asap sulfatara berwarna coklat pekat secara intens.
Meski terjadi adanya aktivitas Merapi, namun kegiatan masyarakat lereng Merapi terpantau normal seperti biasanya.
Salah seorang warga Desa Tegalmulyo, Paidi mengaku meski Merapi kerap mengeluarkan suara dentuman, namun dirinya tidak takut dan tetap memilih berangkat keladang mencari rumput untuk pakan ternaknya.
"Suara dentuman terjadi beberapa kali, suaranya seperti batu besar menggelundung,yang berasal dari arah puncak merapi, tapi saya meyakini Merapi masih aman, makanya saya termasuk warga disini tetap tenang dan beraktivitas seperti biasanya," tuturnya.
Hal sama juga diungkapkan Nurkidi warga Desa Balerante, dirinya mengaku tetap mencari pasir di Kali Woro,dan terus memantau kondisi puncak Merapi yang terus mengeluarkan suara dentuman, meskipun demikian dirinya bersama ratusan penambang lainnya merasa was-was juga.
"Kami pasrah saja, mau gimana lagi. Kalau tidak nambang, dari mana saya dapat uang. Kami juga tetap melihat kearah puncak Merapi,jika terjadi erupsi tiba-tiba,kami akan langsung berhenti,dan menyelamatkan diri," pungkasnya.
Kepala BPBD Klaten Sriwinoto mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke lapangan terkait naiknya status Gunung Merapi.
"Begitu ada perubahan status Merapi, kita langsung berkoordinasi dengan para relawan. Pagi tadi saya langsung mengecek ke lapangan untuk mengetahui kondisi sebenarnya. Dan saya sempat mendengar suara dentuman yang sering terdengar dari arah puncak Merapi beberapa kali, namun tidak disertai suara gemuruh "ujar Sri Winoto, di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (30/04/2014).
Winoto menambahkan, tiga selter pengungsian telah dipersiapkan. Termasuk jalur evakusi warga dari tempat tinggal menuju lokasi pengungsian pun telah dipersiapkan.
Ada tiga jalur evakuasi erupsi Merapi. Yaitu jalur evakuasi tengah, barat dan timur lereng Merapi. "Untuk warga tetap tenang dan tidak usah panik menyikapi naiknya status Merapi," paparnya.
Sementara itu, di kawasan rawan bencana Kemalang Klaten, Jawa tengah, suara dentuman dari arah puncak merapi sangat terdengar jelas.
Dari arah puncak Gunung Merapi terpantau jelas mengeluarkan asap sulfatara berwarna coklat pekat secara intens.
Meski terjadi adanya aktivitas Merapi, namun kegiatan masyarakat lereng Merapi terpantau normal seperti biasanya.
Salah seorang warga Desa Tegalmulyo, Paidi mengaku meski Merapi kerap mengeluarkan suara dentuman, namun dirinya tidak takut dan tetap memilih berangkat keladang mencari rumput untuk pakan ternaknya.
"Suara dentuman terjadi beberapa kali, suaranya seperti batu besar menggelundung,yang berasal dari arah puncak merapi, tapi saya meyakini Merapi masih aman, makanya saya termasuk warga disini tetap tenang dan beraktivitas seperti biasanya," tuturnya.
Hal sama juga diungkapkan Nurkidi warga Desa Balerante, dirinya mengaku tetap mencari pasir di Kali Woro,dan terus memantau kondisi puncak Merapi yang terus mengeluarkan suara dentuman, meskipun demikian dirinya bersama ratusan penambang lainnya merasa was-was juga.
"Kami pasrah saja, mau gimana lagi. Kalau tidak nambang, dari mana saya dapat uang. Kami juga tetap melihat kearah puncak Merapi,jika terjadi erupsi tiba-tiba,kami akan langsung berhenti,dan menyelamatkan diri," pungkasnya.
(sms)