Ini sejarah letusan Gunung Merapi

Rabu, 30 April 2014 - 14:49 WIB
Ini sejarah letusan Gunung Merapi
Ini sejarah letusan Gunung Merapi
A A A
Sindonews.com - Siklus letusan Gunung Merapi ternyata bervariasi periodenya. Artinya waktu dari satu letusan ke letusan lain tidak terjadi dalam periode tertentu dan tidak menentu.

Plt Pengawasan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gede Suantika, mengatakan letusan yang terjadi di Gunung Merapi siklus (letusannya) bervariasi periodenya," ujar Gede saat ditemui di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (30/4/2014).

Dalam setiap letusan, besarannya pun bervariasi. Untuk letusan terbesar, tercatat ada dua kejadian yaitu pada 1872 dan 2010.

Pada 1872, letusan mengeluarkan luncuran awan panas yang mencapai 20 kilometer. Sedangkan pada 2010 luncuran awan panas mencapai 15 kilometer.

Dikutip dari literatur PVMBG, sejarah letusan Gunung merapi secara tertulis mulai tercatat sejak awal masa kolonial Belanda sekira abad ke-17. Letusan sebelumnya tidak tercatat secara jelas.

Sedangkan letusan-letusan besar yang terjadi pada masa sebelum periode Merapi baru hanya didasarkan pada penentuan waktu relatif.

Secara umum, letusan Gunung Merapi tercatat sebagai berikut:

1. Pada periode 3000-250 tahun yang lalu tercatat lebih kurang 33 kali letusan, tujuh di antaranya merupakan letusan besar. Dari data tersebut menunjukkan bahwa letusan besar terjadi sekali dalam 150-500 tahun.

2. Pada periode Merapi baru telah terjadi beberapa kali letusan besar yaitu abad ke-19 (1768, 1822, 1849, dan 1872) dan abad ke-20 yaitu pada 1930-1931. Erupsi abad ke-19 jauh lebih besar dari abad ke-20, di mana awan panas mencapai 20 kilometer dari puncak. Kemungkinan letusan besar terjadi sekali dalam 100 tahun.

3. Aktivitas Merapi pada abad ke-20 terjadi minimal 28 kali letusan, di mana letusan terbesar terjadi pada 1931

4. Berdasarkan data yang tercatat sejak tahun 1600-an, Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam empat tahun. Masa istirahatnya berkisar 1-18 tahun. Secara umum, letusan Merapi pada abad ke-18 dan ke-19 masa istirahatnya relatif lebih panjang, sedangkan indeks letusannya lebih besar.

5. Setelah 1931, letusan tercatat kembali terjadi pada tahun 1961 dan 2010. Saat 2010 letusannya cukup dahsyat. Luncuran awan panas mencapai 15 kilometer. Sedangkan pada 1961 tidak ada catatan yang jelas.
6. Setelah 2010, sempat terjadi beberapa kali letusan tapi dengan intensitas kecil, termasuk pada 2014 ini.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4740 seconds (0.1#10.140)