Ini aktivitas Merapi selama 3 hari terakhir
A
A
A
Sindonews.com - Aktivitas Gunung Merapi selalu dipantau setiap saat oleh Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
Selama tiga hari ini, BPPTKG mencatat beberapa aktivitas yang terjadi. Berdasarkan data, hari ini dari 00.00 hingga pukul 07.00 tercatat guguran satu kali, low frekuensi lima kali, dan high frekuensi 0.
Untuk tanggal 28 April 2014 kemarin, tercatat ada guguran satu kali, gempa tektonik tujuh kali, dan low frekuensi empat kali. Sementara untuk tanggal 27 April lalu, tercatat ada tujuh kali guguran, tektonik satu kali, dan multiphase tiga kali.
"Itu data yang kami catat selama tiga hari ini. Soal suara gemuruh tanyakan ke bapak (Subandrio), saya tidak mengetahui," ujar salah satu petugas di BPPTKG Yogyakarta ditemui okezone, Selasa (29/4/2014).
Sebagaimana diketahui, selama tiga hari Gunung Merapi terdengar suara gemuruh. Suara itu jelas terdengar oleh sebagian warga yang tinggal di kawasan Merapi.
Meski terdengar suara gemuruh, tetapi gunung teraktif se-dunia itu belum menunjukan peningkatan aktivitas. "Statusnya tetap normal, normal aktif," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Subandrio.
Selama tiga hari ini, BPPTKG mencatat beberapa aktivitas yang terjadi. Berdasarkan data, hari ini dari 00.00 hingga pukul 07.00 tercatat guguran satu kali, low frekuensi lima kali, dan high frekuensi 0.
Untuk tanggal 28 April 2014 kemarin, tercatat ada guguran satu kali, gempa tektonik tujuh kali, dan low frekuensi empat kali. Sementara untuk tanggal 27 April lalu, tercatat ada tujuh kali guguran, tektonik satu kali, dan multiphase tiga kali.
"Itu data yang kami catat selama tiga hari ini. Soal suara gemuruh tanyakan ke bapak (Subandrio), saya tidak mengetahui," ujar salah satu petugas di BPPTKG Yogyakarta ditemui okezone, Selasa (29/4/2014).
Sebagaimana diketahui, selama tiga hari Gunung Merapi terdengar suara gemuruh. Suara itu jelas terdengar oleh sebagian warga yang tinggal di kawasan Merapi.
Meski terdengar suara gemuruh, tetapi gunung teraktif se-dunia itu belum menunjukan peningkatan aktivitas. "Statusnya tetap normal, normal aktif," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Subandrio.
(lns)