Bawaslu Jatim temukan 17 TPS di Sampang bermasalah
Bawaslu Jatim temukan 17 TPS di Sampang bermasalah
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim menemukan 17 TPS di Kabupaten Sampang, Madura bermasalah. Dua TPS ditemukan fiktif dan 15 TPS diduga siluman.
Ketua Bawaslu Jatim Sufyanto mengatakan, TPS 'siluman' adalah tidak ada TPS tapi ada penyoblosan kertas suara. Sedangkan TPS fiktif, terdapat TPS tapi tidak ada bilik suara, hanya ada kotak suara saja.
Dua TPS fiktif itu didirikan di dekat musala Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang.
"Di Sampang totalnya ada 17 TPS yang bermasalah. Dua fiktif yang kita temukan beberapa waktu lalu dan saat ini ada 15 TPS lagi," kata Sufyanto di kantor Bawaslu Jatim, Jalan Tanggulangin, Surabaya, Selasa (15/4/2014).
Kecurigaan terhadap 17 TPS tersebut karena pemilih tidak melakukan pencoblosan pada tanggal 9 April. Pada di 17 TPS tersebut setidaknya terdapat 4.129 pemilih. Dugaan semakin kuat karena form undangan (C-6) tidak dibagikan kepada warga.
Namun kemudian 99 persen suara masuk, dan adanya suara yang mendukung seorang caleg jumlahnya signifikan.
"Tadi malam kita memanggil 17 KPPS di TPS bermasalah tersebut, tapi yang datang hanya KPPS di dua TPS fiktif, yaitu TPS 8 dan TPS 10. Selanjutnya, kita akan melakukan pembahasan terkait sanksi yang akan dijatuhkan," katanya.
Dari data form C1 yang dimiliki Bawaslu Jawa Timur, di 17 TPS bermasalah di Sampang itu, mendapati perolehan suara untuk DPR RI, 90 persen diarahkan ke Caleg DPR RI Dapil XI nomor urut 1 dari Partai Hanura, yaitu Hj Zairina SIP.
10 persen suara sisanya di bagi masing-masing caleg dari Partai Demokrat, yaitu caleg DPR RI Dapil XI Akhsanul Qosasi dan Rasyat Manaf, caleg DPR RI dapil XI nomor urut 4 dari Partai Gerindra.
Hingga saat ini Bawaslu masih melakukan pemanggilan sejumlah KPPS untuk dimintai keterangan terkait kenjanggalan itu.
Ketua Bawaslu Jatim Sufyanto mengatakan, TPS 'siluman' adalah tidak ada TPS tapi ada penyoblosan kertas suara. Sedangkan TPS fiktif, terdapat TPS tapi tidak ada bilik suara, hanya ada kotak suara saja.
Dua TPS fiktif itu didirikan di dekat musala Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang.
"Di Sampang totalnya ada 17 TPS yang bermasalah. Dua fiktif yang kita temukan beberapa waktu lalu dan saat ini ada 15 TPS lagi," kata Sufyanto di kantor Bawaslu Jatim, Jalan Tanggulangin, Surabaya, Selasa (15/4/2014).
Kecurigaan terhadap 17 TPS tersebut karena pemilih tidak melakukan pencoblosan pada tanggal 9 April. Pada di 17 TPS tersebut setidaknya terdapat 4.129 pemilih. Dugaan semakin kuat karena form undangan (C-6) tidak dibagikan kepada warga.
Namun kemudian 99 persen suara masuk, dan adanya suara yang mendukung seorang caleg jumlahnya signifikan.
"Tadi malam kita memanggil 17 KPPS di TPS bermasalah tersebut, tapi yang datang hanya KPPS di dua TPS fiktif, yaitu TPS 8 dan TPS 10. Selanjutnya, kita akan melakukan pembahasan terkait sanksi yang akan dijatuhkan," katanya.
Dari data form C1 yang dimiliki Bawaslu Jawa Timur, di 17 TPS bermasalah di Sampang itu, mendapati perolehan suara untuk DPR RI, 90 persen diarahkan ke Caleg DPR RI Dapil XI nomor urut 1 dari Partai Hanura, yaitu Hj Zairina SIP.
10 persen suara sisanya di bagi masing-masing caleg dari Partai Demokrat, yaitu caleg DPR RI Dapil XI Akhsanul Qosasi dan Rasyat Manaf, caleg DPR RI dapil XI nomor urut 4 dari Partai Gerindra.
Hingga saat ini Bawaslu masih melakukan pemanggilan sejumlah KPPS untuk dimintai keterangan terkait kenjanggalan itu.
(lns)
Explore More