Upacara hari jadi Tegal akhirnya gunakan bahasa daerah
A
A
A
Sindonews.com - Setelah dikecam kalangan seniman dan budayawan, Pemkot Tegal akhirnya mengubah keputusan terkait penggunaannya bahasa Tegal dalam upacara hari jadi. Bahasa Tegal akan tetap digunakan dalam upacara hari jadi seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini berbeda dengan keputusan Pemkot Tegal yang sebelumnya menyatakan akan menggunakan bahasa Indonesia.
"Iya benar, upacara akan menggunakan bahasa Tegal, termasuk sambutan wali kota," kata Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal Dyah Kemala Sintha, Jumat (11/4/2014).
Menurut Sintha, kembali digunakannya bahasa Tegal dalam upacara tersebut setelah ada perintah dari Wali Kota Siti Masitha. Alasannya untuk menghidupkan budaya Tegal. "Dari Ibu perintahnya begitu," ucapnya.
Sementara, Kepala Bagian Humas Setda Kota Tegal Markus Wahyu Priyono mengatakan, pihaknya menyiapkan dua sambutan untuk dibacakan Wali Kota Siti Masitha dalam upacara hari jadi.
"Satu sambutan campuran bahasa Indonesia dan Tegal. Satunya lagi menggunakan bahasa Tegal semua," kata Markus.
Sebelumnya, Wali Kota Tegal Sitha mengatakan, dalam upacara hari jadi bahasa yang akan digunakan adalah bahasa Indonesia.
Hal ini berbeda dengan upacara hari jadi yang digelar sebelumnya yang menggunakan bahasa Tegal.
"Ini kan agenda resmi, jadi harus menggunakan bahasa Indonesia. Tapi nanti ada sedikit bahasa Tegal yang diselipkan," kata Sintha saat itu.
Namun, keputusan ini dikecam sejumlah budayawan dan seniman Kota Tegal. Salah satunya adalah budayawan Yono Daryono.
Yono menilai keputusan pemkot tidak menggunakan bahasa Tegal dalam upacara hari jadi merupakan sebuah kemunduran dalam upaya pelestarian bahasa Tegal.
Hal ini berbeda dengan keputusan Pemkot Tegal yang sebelumnya menyatakan akan menggunakan bahasa Indonesia.
"Iya benar, upacara akan menggunakan bahasa Tegal, termasuk sambutan wali kota," kata Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal Dyah Kemala Sintha, Jumat (11/4/2014).
Menurut Sintha, kembali digunakannya bahasa Tegal dalam upacara tersebut setelah ada perintah dari Wali Kota Siti Masitha. Alasannya untuk menghidupkan budaya Tegal. "Dari Ibu perintahnya begitu," ucapnya.
Sementara, Kepala Bagian Humas Setda Kota Tegal Markus Wahyu Priyono mengatakan, pihaknya menyiapkan dua sambutan untuk dibacakan Wali Kota Siti Masitha dalam upacara hari jadi.
"Satu sambutan campuran bahasa Indonesia dan Tegal. Satunya lagi menggunakan bahasa Tegal semua," kata Markus.
Sebelumnya, Wali Kota Tegal Sitha mengatakan, dalam upacara hari jadi bahasa yang akan digunakan adalah bahasa Indonesia.
Hal ini berbeda dengan upacara hari jadi yang digelar sebelumnya yang menggunakan bahasa Tegal.
"Ini kan agenda resmi, jadi harus menggunakan bahasa Indonesia. Tapi nanti ada sedikit bahasa Tegal yang diselipkan," kata Sintha saat itu.
Namun, keputusan ini dikecam sejumlah budayawan dan seniman Kota Tegal. Salah satunya adalah budayawan Yono Daryono.
Yono menilai keputusan pemkot tidak menggunakan bahasa Tegal dalam upacara hari jadi merupakan sebuah kemunduran dalam upaya pelestarian bahasa Tegal.
(sms)