Aktivitas Gunung Slamet terus menurun

Kamis, 10 April 2014 - 05:17 WIB
Aktivitas Gunung Slamet terus menurun
Aktivitas Gunung Slamet terus menurun
A A A
Sindonews.com - Gunung Slamet terus menunjukan penurunan aktivitas setelah hampir satu bulan berstatus waspada.

Masyarakat diimbau tak mudah percaya terhadap informasi yang beredar terkait aktivitas gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa ini.

Pada Selasa 8 April 2014 malam, beredar informasi di masyarakat jika Gunung Slamet meletus dan mengeluarkan lava pijar sekitar pukul 18.30 WIB.

Informasi ini dengan cepat beredar luas melalui BlackBerry Messenger (BBM) tanpa ada kejelasan benar tidaknya.

"Informasi ini sempat membuat geger karena cepat menyebar," kata Fauzan, salah satu warga Brebes, Rabu 9 April 2014.

Salah satu petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi memastikan ketidakbenaran informasi tersebut.

"Tidak benar informasi tersebut. Itulah kadang beredar informasi yang bisa membuat panik dan meresahkan masyarakat," kata Sukedi saat dihubungi, Rabu 9 April 2014.

Menurut Sukedi, dari pengamatan pada Selasa malam, Gunung Slamet tidak tampak mengeluarkan lava pijar sama sekali. Sejak pukul 18.00 hingga 06.00 WIB pagi kemarin hanya terpantau beberapa kali hembusan asap dengan tinggi sekitar 100 sampai 200 meter.

"Selasa malam puncak gunung terpantau jelas karena tidak tertutup kabut. Tidak ada lava pijar," ujarnya.

Disinggung kemungkinan lava pijar terlihat dari wilayah lain, Sukedi menyatakan lava pijar yang keluar dari puncak dipastikan akan disertai dengan aktivitas gempa tremor atau minimal gempa letusan.

Dari pantuan, aktivitas kegempaaan itu tidak terjadi sepanjang Selasa malam. "Dalam dua hari terakhir ini tidak ada gempa tremor dan gempa letusan. Jadi tidak ada lava pijar," timpal Sukedi.

Sukedi mengungkapkan, dari pantauan aktivitas Gunung Slamet dalam beberapa hari terakhir cenderung mengalami penurunan, baik aktivitas kegempaan maupun letusan abu dibandingkan hari-hari setelah kenaikan status.

"Meski demikian, status masih waspada. Warga tidak boleh beraktivitas di radius dua kilometer," ujar Sukedi.

Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar terkait aktivitas Gunung Slamet.

Jika tidak berasal dari sumber resmi, informasi itu masih harus dikroscek lebih lanjut. Masyarakat yang ingin mengetahui kondisi gunung Slamet bisa menghubungi layanan call center di nomor telepon 082217801322. Nomor tersebut bisa dihubungi sewatu-waktu selama 24 jam.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemalang Wismo mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi Gunung Slamet meskipun aktivitasnya terpantau mengalami penurunan.

"Kami terus pantau, tetap berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk Pos Gambuhan. Warga juga harus tetap waspada walaupun masih beraktivitas seperti biasanya," kata Wismo.

Sementara, Humas Galawi Rescue Kabupaten Tegal Arif Rahman menyatakan, personil SAR tetap siaga memantau kondisi gunung Slamet karena status masih waspada. "Gunung Slamet juga masih tertutup untuk pendakian," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7643 seconds (0.1#10.140)