Longsor, jalur Mandailing Natal putus total
A
A
A
Sindonews.com - Arus lalu lintas dari Panyabungan menuju Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) putus total. Itu terjadi akibat longsor yang terjadi di Desa Parlampungan, Kecamatan Batang Natal, Kamis 3 April 2014 malam sekira pukul 23.00 WIB.
Tak hanya longsor, banjir juga terjadi di Simpang Gugung, Kecamatan Natal, Kabupaten Madina. Informasi yang diperoleh, hingga pukul 15.00 WIB, arus lalu lintas belum bisa normal. Karena badan jalan masih tertutup material longsor. Longsor terjadi tiga titik.
Longsor diduga karena cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa hari lalu. Sehingga, tanah yang ada di perbukitan menjadi labil dan jatuh ke badan jalan.
Asmin Harahap, salah seorang sopir angkutan mengatakan, longsor mengakibatkan kemacetan parah di sepanjang jalan,”Kami sudah satu hari di sini, tapi belum bisa lewat,” ungkapnya kepada SINDO, Jumat 4 April 2014.
Menurutnya, jalur tersebut memang rawan longsor. Pasalnya, apabila hujan maka tanah yang di atas perbukitan akan menimpa badan jalan. Dia mengatakan, pembersihan jalan sangat lama, karena ada beberapa titik longsor yang terjadi di daerah itu.
Dia mengakui, para penumpang yang ada di mobilnya juga terancam kelaparan, karena di sekitar lokasi longsor tidak ada yang menjual makanan. ”Jangankan dapat makanan, air saja susah,” tuturnya.
Terpisah, Amir Hamzah, salah seorang warga Simpang Gugung mengatakan, banjir terjadi akibat meluapnya sungai Batang Natal. Luapan sungai tersebut terjadi akibat hujan deras yang terjadi sejak beberapa hari lalu. ”Kalau sudah hujan, dapat dipastikan kapasitas air naik, akibatnya meluap ke dalam rumah warga,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kab Madina Dahlan Hasan Nasution mengatakan, pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk membersihkan material longsor.
”Saya sudah memerintahkan alat berat agar membersihkan material, dan sekarang sedang dalam pembersihan,” tuturnya.
Tak hanya longsor, banjir juga terjadi di Simpang Gugung, Kecamatan Natal, Kabupaten Madina. Informasi yang diperoleh, hingga pukul 15.00 WIB, arus lalu lintas belum bisa normal. Karena badan jalan masih tertutup material longsor. Longsor terjadi tiga titik.
Longsor diduga karena cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa hari lalu. Sehingga, tanah yang ada di perbukitan menjadi labil dan jatuh ke badan jalan.
Asmin Harahap, salah seorang sopir angkutan mengatakan, longsor mengakibatkan kemacetan parah di sepanjang jalan,”Kami sudah satu hari di sini, tapi belum bisa lewat,” ungkapnya kepada SINDO, Jumat 4 April 2014.
Menurutnya, jalur tersebut memang rawan longsor. Pasalnya, apabila hujan maka tanah yang di atas perbukitan akan menimpa badan jalan. Dia mengatakan, pembersihan jalan sangat lama, karena ada beberapa titik longsor yang terjadi di daerah itu.
Dia mengakui, para penumpang yang ada di mobilnya juga terancam kelaparan, karena di sekitar lokasi longsor tidak ada yang menjual makanan. ”Jangankan dapat makanan, air saja susah,” tuturnya.
Terpisah, Amir Hamzah, salah seorang warga Simpang Gugung mengatakan, banjir terjadi akibat meluapnya sungai Batang Natal. Luapan sungai tersebut terjadi akibat hujan deras yang terjadi sejak beberapa hari lalu. ”Kalau sudah hujan, dapat dipastikan kapasitas air naik, akibatnya meluap ke dalam rumah warga,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kab Madina Dahlan Hasan Nasution mengatakan, pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk membersihkan material longsor.
”Saya sudah memerintahkan alat berat agar membersihkan material, dan sekarang sedang dalam pembersihan,” tuturnya.
(rsa)