Pepaya & telur ayam cegah Gunung Slamet meletus

Pepaya & telur ayam cegah Gunung Slamet meletus
A
A
A
Sindonews.com - Berbagai cara dilakukan masyarakat lereng selatan Gunung Slamet, Banyumas, Jawa Tengah, untuk menghilangkan kekhawatiran terhadap aktivitas gunung yang tengah berstatus waspada.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengelar doa bersama, disetiap perempatan jalan-jalan desa yang berada di kaki Gunung Slamet. Menurut kepercayaan setempat, ritual itu dilakukan agar Gunung Slamet kembali normal.
Adapun sesaji dalam acara tersebut makan bersama dengan menu utama sayur buah pepaya muda dan telor. Ritual itu dilakukan warga Desa Karangsalam, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas.
Orang dewasa dan anak-anak bersiap dengan berbagai makanan nasi lengkap dengan lauknya, sayur pepaya muda, telur ayam kampung, tahu, dan tempe, siap disantap bersama.
Dengan menggunakan tikar, hampir seluruh warga setempat mengelar acara doa bersama disetiap perempatan dan pertigaan jalan jalan Desa Karangsalam.
Para pemuka agama memimpin doa bersama dengan didampingi tokoh masyarakat. Dalam doanya, warga berharap agar status Gunung Slamet kembali normal, sehingga tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi warga.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat, selamatan merupakan tradisi yang dilakukan turun temurun dari nenek moyang. Setiap Gunung Slamet aktif, sesuai tradisi, warga wajib memasak sayur pepaya muda dan telur ayam kampung.
Baca juga:
Hari ini 171 kali gempa guncang Gunung Slamet
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengelar doa bersama, disetiap perempatan jalan-jalan desa yang berada di kaki Gunung Slamet. Menurut kepercayaan setempat, ritual itu dilakukan agar Gunung Slamet kembali normal.
Adapun sesaji dalam acara tersebut makan bersama dengan menu utama sayur buah pepaya muda dan telor. Ritual itu dilakukan warga Desa Karangsalam, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas.
Orang dewasa dan anak-anak bersiap dengan berbagai makanan nasi lengkap dengan lauknya, sayur pepaya muda, telur ayam kampung, tahu, dan tempe, siap disantap bersama.
Dengan menggunakan tikar, hampir seluruh warga setempat mengelar acara doa bersama disetiap perempatan dan pertigaan jalan jalan Desa Karangsalam.
Para pemuka agama memimpin doa bersama dengan didampingi tokoh masyarakat. Dalam doanya, warga berharap agar status Gunung Slamet kembali normal, sehingga tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi warga.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat, selamatan merupakan tradisi yang dilakukan turun temurun dari nenek moyang. Setiap Gunung Slamet aktif, sesuai tradisi, warga wajib memasak sayur pepaya muda dan telur ayam kampung.
Baca juga:
Hari ini 171 kali gempa guncang Gunung Slamet
(san)