50 anak di Samarinda terinveksi HIV
Jum'at, 14 Maret 2014 - 21:28 WIB

50 anak di Samarinda terinveksi HIV
A
A
A
Sindonews.com - Di Samarinda, saat ini tercatat ada 50 anak yang terinveksi virus HIV. Jumlah tersebut terbilang cukup banyak hingga menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Samarinda.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BPMP) Kota Samarinda Nurul Muminawati menyatakan, saat ini pihaknya sedang mengupayakan para korban tetap mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berkembang secara optimal.
“Karena sesuai data, ada 50 orang anak di Kota Samarinda saat ini yang telah terinveksi HIV/AIDS, dari sekian anak tersebut ada diantaranya yang sudah tidak lengkap keberadaan orang tuanya bahkan sudah tidak ada keduanya. Inilah yang patut menjadi salah satu perhatian utama para pengambil keputusan di SKPD Pemerintah Kota,” kata Nurul, Jumat (14/3/2014).
Dalam memenuhi kebutuhan anak, katanya, tidak terbatas pada kebutuhan pendidikan, kesehatan dan perlindungan secara menyeluruh. Melainkan mencakup pula terhadap penyediaan sarana dan prasarana lainnya.
“Misalkan sarana arena permainan, fasilitas jembatan untuk menuju kesekolah tertentu, termasuk fasilitas khusus lain yang ditujukan pada anak berkebutuhan khusus pula” sebutnya.
Pemenuhan hak anak memerlukan kerja sama semua pihak, termasuk seluruh SKPD yang ada. Untuk itu, BPMP Samarinda akan terus melakukan sosialisasi tentang hak anak ke instansi dan lembaga terkait, termasuk Komisi Penanggulangan AIDS.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BPMP) Kota Samarinda Nurul Muminawati menyatakan, saat ini pihaknya sedang mengupayakan para korban tetap mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berkembang secara optimal.
“Karena sesuai data, ada 50 orang anak di Kota Samarinda saat ini yang telah terinveksi HIV/AIDS, dari sekian anak tersebut ada diantaranya yang sudah tidak lengkap keberadaan orang tuanya bahkan sudah tidak ada keduanya. Inilah yang patut menjadi salah satu perhatian utama para pengambil keputusan di SKPD Pemerintah Kota,” kata Nurul, Jumat (14/3/2014).
Dalam memenuhi kebutuhan anak, katanya, tidak terbatas pada kebutuhan pendidikan, kesehatan dan perlindungan secara menyeluruh. Melainkan mencakup pula terhadap penyediaan sarana dan prasarana lainnya.
“Misalkan sarana arena permainan, fasilitas jembatan untuk menuju kesekolah tertentu, termasuk fasilitas khusus lain yang ditujukan pada anak berkebutuhan khusus pula” sebutnya.
Pemenuhan hak anak memerlukan kerja sama semua pihak, termasuk seluruh SKPD yang ada. Untuk itu, BPMP Samarinda akan terus melakukan sosialisasi tentang hak anak ke instansi dan lembaga terkait, termasuk Komisi Penanggulangan AIDS.
(rsa)