Gunung Slamet, misi pendakian & spiritual

Selasa, 11 Maret 2014 - 07:36 WIB
Gunung Slamet, misi pendakian & spiritual
Gunung Slamet, misi pendakian & spiritual
A A A
Sindonews.com - Gunung Slamet, terletak di perbatasan lima kabupaten yakni, Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal dan Pemalang cukup populer dijadikan sebagai tujuan ekspedisi dan pendakian.

Selain jalurnya cukup menantang karena rumit, gunung ini dinilai cukup aman. Sesuai dengan namanya "Slamet" yang berarti "Selamat" Gunung Slamet dinilai memberikan rasa aman bagi warga yang tinggal di sekitarnya.

Menurut warga di sana, Gunung Slamet hampir tak pernah batuk apalagi meletus. Warga yakin Gunung Slamet senantiasa memberikan keamanan dan rasa nyaman.

Kepala Pusat Informasi Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, menengok sejarah letusan Gunung Slamet sejak abad 19 memang hanya mengalami erupsi skala kecil.

"Aktivitas terakhir adalah pada Mei-Juni 2009 yang mengeluarkan lava pijar," ungkap Sutopo, Selasa (11/3/2014).

Setelah terjadi letusan dan hujan abu pada 1988, Gunung Slamet kembali tertidur. Setahun kemudian hanya menunjukan peningkatan kegempaan.

Namun demikian gunung dengan tinggi 3.432 m dpl ini tidak pernah meletus dengan skala besar dan menelan korban jiwa maupun harta seperti yang terjadi pada gunung berapi lainnya.

"Kawah IV merupakan kawah terakhir yang masih aktif sampai sekarang, dan terakhir aktif hingga pada level Siaga 29 Juni 2009," tukas Sutopo.

Karena aman itulah, Gunung Slamet menjadi salah satu tujuan pendakian cukup menarik.
Mengutip Wikipedia, Gunung Slamet berbeda dengan gunung lainnya di Pulau Jawa. Tidak sedikit pendakian ke Gunung Slamet tak sekadar ingin menaklukan gunung itu, tapi dengan tujuan spiritual.

Maka Gunung Slamet menjadi istimewa dijadikan sebagai salah satu pusat kegiatan spiritual.
Banyak orang dari berbagai daerah datang ke Gunung Slamet ini untuk misi spiritual berdoa agar keinginan dan apa yang cita-citakan terkabul.

Mereka yang ingin melaksanakan kegiatan spiritual diwajibkan membawa persyaratan kembang dan kemenyan, selain itu pendaki harus bersama juru kunci. Jika tidak membawa persyaratan pendaki akan melihat kejadian aneh, tapi tidak berbahaya.

Menurut informasi mereka yang datang ke Gunung Slamet bukan saja dari kalangan biasa. Ada pula kalangan pejabat. Bahkan Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono, pada 21 Februari 2013 lalu juga mengunjungi wilayah Gunung Slamet.

Selain mengunjungi para petani di kaki gunung, kedatangan Presiden dan Ibu Negara itu juga dalam misi spiritual.

Baca juga:
Aktivitas Gunung Slamet meningkat
Status Gunung Slamet naik jadi Waspada
Radius 2-4 KM dari kawah Slamet harus steril
5 kabupaten di kawasan Gunung Slamet harus waspada
Warga sekitar Gunung Slamet jangan terpancing isu
BPBD harus sosialisasikan status Slamet ke masyarakat
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6682 seconds (0.1#10.140)