Napi kasus pelecehan anak kandung tewas dalam sel
Jum'at, 07 Maret 2014 - 15:38 WIB
Napi kasus pelecehan anak kandung tewas dalam sel
A
A
A
Sindonews.com - Salah seorang penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klaten Jawa tengah, hari Jumat (07/03/2014) pagi ditemukan tewas di dalam ruang tahanan. Tanpa menunggu lama jenasah korban yang terlibat kasus pelecehan seksual itu langsung dievakuasi menuju RSUP Soeradji Tirtonrgoro Klaten, untuk diautopsi.
Jenasah warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten berinisial HS (50), langsung disimpan di ruang pendingin rumah sakit tersebut.
Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klaten, Julianto, korban sebelumnya sudah sering keluar masuk rumah sakit karena penyakit gula.
"Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di dalam selnya, korban memang memiliki riwayat sakit gula, beberapa kali keluar masuk RS dan terakhir menjalani perawatan 5 Maret 2014 lalu," jelasnya di Klaten Jawa Tengah, Jumat (7/3/2014).
Menurut Julianto, HS merupakan terpidana kasus pelecehan seksual terhadap anak kandung serta anak tirinya.
"Sudah menjalani hukuman penjara sekitar 3 tahunan, dengan vonis hukuman pidana yang hendak dijalaninya selama 10 tahun penjara," timpalnya.
Hingga siang ini, jenasah korban masih disimpan di kamar jenasah RSUP Soeradji Tirtonegoro untuk proses selanjutnya untuk memastikan penyebab kematiannya.
Jenasah warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten berinisial HS (50), langsung disimpan di ruang pendingin rumah sakit tersebut.
Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klaten, Julianto, korban sebelumnya sudah sering keluar masuk rumah sakit karena penyakit gula.
"Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di dalam selnya, korban memang memiliki riwayat sakit gula, beberapa kali keluar masuk RS dan terakhir menjalani perawatan 5 Maret 2014 lalu," jelasnya di Klaten Jawa Tengah, Jumat (7/3/2014).
Menurut Julianto, HS merupakan terpidana kasus pelecehan seksual terhadap anak kandung serta anak tirinya.
"Sudah menjalani hukuman penjara sekitar 3 tahunan, dengan vonis hukuman pidana yang hendak dijalaninya selama 10 tahun penjara," timpalnya.
Hingga siang ini, jenasah korban masih disimpan di kamar jenasah RSUP Soeradji Tirtonegoro untuk proses selanjutnya untuk memastikan penyebab kematiannya.
(sms)
