1 Napi Teroris di Lapas Majalengka Ikrar Setia NKRI dan Cium Bendera Merah Putih
loading...
Satu orang narapidana (napi) teroris yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B, Naufal Farizi berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Foto SINDOnews
A
A
A
MAJALENGKA - Satu orang narapidana (napi) teroris yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B, Naufal Farizi berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Prosesi kesetiaan Naufal kepada NKRI ditandai dengan pembacaan ikrar, dilanjutkan dengan menciumi bendera merah putih, serta penandatanganan.
Naufal sebelumnya divonis bersalah dalam kasus teroris, dan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Metro Jaya. Dia mengaku, ikrar setia itu inisiatifnya sendiri, tanpa ada yang menyruhnya.
"Tidak ada tekanan. Ini murni dari lubuk hati paling dalam.Saya akan berbuat baik, selalu mengambil tindakan positif, tidak akan lagi bergabung dalam tindakan-tindakan yang bisa memecah belah bangsa," kata Naufal, seusai berikrar kepada wartawan, Jumat(24/3/2023).
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Jabar Kusnali mengatakan, Naufal tersandung kasus teroris pada 2021 lalu. Namun, Naufal diketahui hanya ikut-ikutan, tanpa mengetahui secara dalam.
"Ini merupakan salah satu program pembinaan yang dilakukan oleh lapas, kami mempunyai kewajiban untuk melakukan deradikalisas," kata dia.
"Napiter ini pindahan dari Rutan Metro Jaya dan yang bersangkutan kasusnya di Jakarta. Dia terjerat kasus tahun 2021, di sini baru beberapa bulan," lanjut dia.
Lebih jauh dijelaskannya, hingga saat ini terdapat sebanyak 168 Napiter yang tersebut di Jawa Barat. Dari jumlah itu, 130 orang di antaranya sudah melakukan ikrar kesetiaan.
Naufal sebelumnya divonis bersalah dalam kasus teroris, dan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Metro Jaya. Dia mengaku, ikrar setia itu inisiatifnya sendiri, tanpa ada yang menyruhnya.
"Tidak ada tekanan. Ini murni dari lubuk hati paling dalam.Saya akan berbuat baik, selalu mengambil tindakan positif, tidak akan lagi bergabung dalam tindakan-tindakan yang bisa memecah belah bangsa," kata Naufal, seusai berikrar kepada wartawan, Jumat(24/3/2023).
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Jabar Kusnali mengatakan, Naufal tersandung kasus teroris pada 2021 lalu. Namun, Naufal diketahui hanya ikut-ikutan, tanpa mengetahui secara dalam.
"Ini merupakan salah satu program pembinaan yang dilakukan oleh lapas, kami mempunyai kewajiban untuk melakukan deradikalisas," kata dia.
"Napiter ini pindahan dari Rutan Metro Jaya dan yang bersangkutan kasusnya di Jakarta. Dia terjerat kasus tahun 2021, di sini baru beberapa bulan," lanjut dia.
Lebih jauh dijelaskannya, hingga saat ini terdapat sebanyak 168 Napiter yang tersebut di Jawa Barat. Dari jumlah itu, 130 orang di antaranya sudah melakukan ikrar kesetiaan.
(don)
Lihat Juga :
