Gunung Kelud kembali tidur, status diturunkan jadi Waspada
A
A
A
Sindonews.com - Status Gunung Kelud kini resmi turun menjadi Waspada. Setelah "mengamuk" pada Kamis 13 Februari malam, gunung api dengan karakter yang sulit ditebak itu kini kembali tidur.
"Informasi yang diberikan PVMBG, status resmi turun menjadi Waspada," ujar anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Yunandri kepada SINDO, Jumat (28/2/2014).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Gunung Kelud tidak lagi memunculkan gejala kegempaan. Baik itu tremor, Vulkanik Dalam (VA), Vulkanik Dangkal (VB), maupun Tektonik Jauh (TJ). Semuanya berangsur-angsur berhenti.
Satu-satunya visual yang nampak hanyalah kepulan asap yang semakin lemah keaktifannya. "Atas dasar pantauan itu, status akhirnya diturunkan dari Siaga ke Waspada," terang Yunandri.
Menurut Yunandri, meski tingkat bahaya Kelud semakin berkurang, masyarakat diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya. Sebab, PVMBG masih memberlakukan zona merah larangan sejauh 3 km dari pusat erupsi.
"Artinya masyarakat diimbau untuk tetap patuh tidak memasuki zona larangan, termasuk juga mewaspadai lahar dingin," pungkasnya.
Turunnya status Kelud dari Siaga ke Waspada dibenarkan Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Bandung Gede Swantika.
Secara visual dan instrumental, aktivitas Kelud memang telah jauh menurun. "Namun rekomendasi steril di zona 3 Km dari pusat erupsi masih berlaku. Sebab di zona itu masih berpotensi terjadi bahaya," ujarnya.
Baca:
Bantuan Kelud banyak datang setelah pengungsi pulang
"Informasi yang diberikan PVMBG, status resmi turun menjadi Waspada," ujar anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Yunandri kepada SINDO, Jumat (28/2/2014).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Gunung Kelud tidak lagi memunculkan gejala kegempaan. Baik itu tremor, Vulkanik Dalam (VA), Vulkanik Dangkal (VB), maupun Tektonik Jauh (TJ). Semuanya berangsur-angsur berhenti.
Satu-satunya visual yang nampak hanyalah kepulan asap yang semakin lemah keaktifannya. "Atas dasar pantauan itu, status akhirnya diturunkan dari Siaga ke Waspada," terang Yunandri.
Menurut Yunandri, meski tingkat bahaya Kelud semakin berkurang, masyarakat diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya. Sebab, PVMBG masih memberlakukan zona merah larangan sejauh 3 km dari pusat erupsi.
"Artinya masyarakat diimbau untuk tetap patuh tidak memasuki zona larangan, termasuk juga mewaspadai lahar dingin," pungkasnya.
Turunnya status Kelud dari Siaga ke Waspada dibenarkan Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Bandung Gede Swantika.
Secara visual dan instrumental, aktivitas Kelud memang telah jauh menurun. "Namun rekomendasi steril di zona 3 Km dari pusat erupsi masih berlaku. Sebab di zona itu masih berpotensi terjadi bahaya," ujarnya.
Baca:
Bantuan Kelud banyak datang setelah pengungsi pulang
(rsa)