Satwa terancam mati mendapat perawatan khusus

Jum'at, 28 Februari 2014 - 12:19 WIB
Satwa terancam mati mendapat perawatan khusus
Satwa terancam mati mendapat perawatan khusus
A A A
Sindonews.com - Puluhan satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang kondisinya sakit dan tuasaat ini mendapat perawatan khusus.

Perawatan khusus tersebut dengan memberikan makanan, vitamin dan pengawasan yang ekstra ketat.

Direktur Oprasioal Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) Dr Liang Kaspe mengatakan, setidaknya puluhan satwa tersebut dalam kondisi yang sehat. Namun, karena faktor usia sehingga memerlukan perawatan ekstra.

"Kondisinya sehat. Hanya saja usianya sudah lanjut. Mereka sehat semua kok," kata Liang di KBS, Jumat (28/2/2014).

Sayang Liang tidak menyebut sejumlah jenis satwa yang saat ini dalam perawatan. Katanya, satwa tersebut bermacam-macam jenisnya. Untuk teknisnya, satwa-satwa tersebut dijaga ketat dan mendapat kontrol setiap jam.

Ia mengibaratkan seperti manusia yang sudah berusia 90 Tahun. Manusia dalam usia setua itu tentu perlakuannya beda dengan manusia yang masih berusia muda. Sama dengan manusia, saat usia uzur daya tahan tubuhnya menurun.

"Satwa juga demikian. Karena usianya tua maka ada perawatan khusus. Saya ndak hafal jenis-jenisnya. Meraka ndak sakit," ujarnya.

Liang memastikan, puluhan satwa yang terancam mati saat ini hidupnya normal. Hanya saja butuh perhatian khusus. Ia juga mengaku, beberapa satwa itu memang tidak dipisahkan dengan satwa sejenis. Alasannya, jika dipisahkan dengan jenisnya maka satwa tersebut akan cepat mati.

"Kalau dipisahkan hewan itu tambah mati. Setiap jam dikontrol. Tapi kalau mau mati itu kekuasaan Tuhan," tukasnya.

Sementara data yang dihimpun, sejak bulan Juli 2013 hingga Februari 2014 terdapat 116 satwa yang mati. Sedangkan sepanjang 2014 ada 14 satwa yang mati, yakni Gnu, Singa, Kambing Gunung, Rusa, Dua ekor Kijang, Komodo, Babon, Sapi Afrika, Anoa jantan dan terakhir Unta Jantan.

Baca juga: 81 satwa KBS menanti ajal
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0577 seconds (0.1#10.140)