Kena debu Kelud, 18.502 hektare lahan pertanian rusak
A
A
A
Sindonews.com - Dampak letusan Gunung Kelud yang terjadi Kamis 13 Februari lalu berimbas besar bagi warga sekitar. Pasalnya, kini mereka dihadapkan dengan masalah kerugian lahan pertanian yang jumlah nilainya tak sedikit.
Berdasarkan data Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana Gunung Kelud Kabupaten Kediri, terdapat ribuan hektare tanaman holtikultura dan palawija milik warga yang rusak setelah ditutup debu vulkanik berhari-hari.
Tercatat, kerugian mencapai Rp136 miliar. Dan lahan yang mengalami kerusakan mencapai 18.502,6 hektare.
Kerusakan paling parah dialami di wilayah Kecamatan Puncu dan Kepung. Tanaman cabai yang siap panen, terpaksa rusak membusuk dan rontok akibat terjangan hujan abu vulkanik.
“Dalam kondisi normal, ladang saya bisa menghasilkan sedikitnya 30 ton cabai untuk sekali masa tanam,” ujar Sudin, seorang petani setempat, Rabu (26/2/2014).
Nanang, seorang petani lainnya, menyampaikan hal serupa. Tanaman cabai seluas 1,5 hektare miliknya tidak terselamatkan. “Rusak semua, tidak ada yang tersisa,” akunya.
Keduanya berharap mendapat bantuan dari pemerintah, karena kerugian yang mereka tanggung cukup besar. “Sekarang ya pasrah saja,” pungkas keduanya.
Berikut data kerusakan lahan pertanian yang didata oleh Satlak Penanggulangan Bencana Gunung Kelud Kabupaten Kediri:
1. Tanaman Cabai seluas 8.088 hektare.
2. Tebu seluas 3.298 hektare.
3. Kopi seluas 490 hektare.
4. Kokao seluas 268,5 hektare.
5. Cengkeh seluas 854,1 hektare.
6. Padi seluas 4.010 hektare.
7. Jagung seluas 1.494 hektare.
Baca:
Bantuan material Kelud tidak merata
Berdasarkan data Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana Gunung Kelud Kabupaten Kediri, terdapat ribuan hektare tanaman holtikultura dan palawija milik warga yang rusak setelah ditutup debu vulkanik berhari-hari.
Tercatat, kerugian mencapai Rp136 miliar. Dan lahan yang mengalami kerusakan mencapai 18.502,6 hektare.
Kerusakan paling parah dialami di wilayah Kecamatan Puncu dan Kepung. Tanaman cabai yang siap panen, terpaksa rusak membusuk dan rontok akibat terjangan hujan abu vulkanik.
“Dalam kondisi normal, ladang saya bisa menghasilkan sedikitnya 30 ton cabai untuk sekali masa tanam,” ujar Sudin, seorang petani setempat, Rabu (26/2/2014).
Nanang, seorang petani lainnya, menyampaikan hal serupa. Tanaman cabai seluas 1,5 hektare miliknya tidak terselamatkan. “Rusak semua, tidak ada yang tersisa,” akunya.
Keduanya berharap mendapat bantuan dari pemerintah, karena kerugian yang mereka tanggung cukup besar. “Sekarang ya pasrah saja,” pungkas keduanya.
Berikut data kerusakan lahan pertanian yang didata oleh Satlak Penanggulangan Bencana Gunung Kelud Kabupaten Kediri:
1. Tanaman Cabai seluas 8.088 hektare.
2. Tebu seluas 3.298 hektare.
3. Kopi seluas 490 hektare.
4. Kokao seluas 268,5 hektare.
5. Cengkeh seluas 854,1 hektare.
6. Padi seluas 4.010 hektare.
7. Jagung seluas 1.494 hektare.
Baca:
Bantuan material Kelud tidak merata
(rsa)