Diterjang lahar Kelud, tanggul Kali Soso amrol

Selasa, 25 Februari 2014 - 18:33 WIB
Diterjang lahar Kelud, tanggul Kali Soso amrol
Diterjang lahar Kelud, tanggul Kali Soso amrol
A A A
Sindonews.com - Tanggul Kali Soso di Dusun Kali Kebo, Desa Slumbung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar ambrol diterjang lahar Gunung Kelud.

Meski tidak memakan korban jiwa dan luka, rusaknya tanggul ini mengakibatkan 20 kepala keluarga (KK) terisolasi.

Sebab, selain menjadi pengukur tinggi rendah debit air sungai, bangunan berongga sepanjang 5 meter dengan lebar 3 meter itu, juga berfungsi sebagai jalan penghubung antar desa oleh warga.

"Peristiwa ini terjadi Senin malam (24/2). Pada bagian ujung tanggul ambrol, "ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Heru Irawan kepada wartawan Selasa (25/02/2014).

Lahar menghantam setelah hujan deras mengguyur kawasan Gunung Kelud. Selain material pasir dalam jumlah besar, air hujan berwarna kecoklatan juga menyeret potongan kayu dan bongkahan batu cadas hingga tanggul ambrol.

Menurut Heru, banjir lahar yang terjadi di wilayah Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, bersifat merusak lantaran banjir itu membawa material pasir dan batu besar hingga merusak apa saja yang dilaluianya.

"Hantaman batu batu besar itu yang menghancurkan bangunan tanggul,"terang Heru.

Dari data yang dihimpun, tanggul Kali Soso dibangun sejak pertengahan tahun 2013. Sebelumnya, permukaan lokasi yang oleh warga difungsikan sebagai jalan tersebut hanya dipasang anyaman bambu (sesek).

Untuk rekonstruksi tersebut, Pemkab Blitar butuh anggaran sekitar Rp100 juta. Sebagai solusi sementara, kata Heru, sesek bambu akan kembali dipasang. Hal itu untuk melepaskan warga dari isolasi.

Sebab jika tidak, warga harus menempuh jarak lebih jauh hanya untuk berhubungan dengan masyarakat luar dusun.

"Hari ini sesek bambu telah dipasang kembali. Dipastikan tidak ada warga yang terisolasi. Kami menghimbau warga untuk tetap mewaspadai banjir lahar susulan. Mengingat musim penghujan masih berlangsung, "pungkasnya.

Seperti diketahui, Kali Soso yang berhulu di Gunung Kelud bermuara di Kali Lekso yang mengitari wilayah Kecamatan Wlingi.

Berdasarkan peta bencana terdapat 7 sungai yang berpotensi dilewati lahar Gunung Kelud. Di antaranya Sungai Tremas Lama, yang melintas wilayah Kecamatan Wonodadi hingga Udanawu. Kemudian juga Sungai Tremas Baru di wilayah Kecamatan Udanawu.

Kali Putih di Kecamatan Garum dan sebagian Gandusari, Kali Lekso di Kecamatan Gandusari, Wlingi, dan Selopuro, serta Kali Semut di Kecamatan Wlingi dan Gandusari.

Sementara secara terpisah Bupati Blitar Herry Noegroho mengatakan, dampak erupsi (letusan) Gunung Kelud Kamis malam (13/2) telah merusak sekitar 300 rumah warga di Kabupaten Blitar.

Rencananya alokasi dana bencana yang diambil dari APBD sebesar Rp8 miliar, tetapi hingga kini masih terserap Rp1,5 miliar.

"Untuk perhitungan sementara kerugian akibat Kelud mencapai Rp1 miliar, "ujarnya. Menurut Herry, sebanyak 200 rumah warga dalam proses perbaikan. Sedangkan sisanya segera menyusul.

Terkait besarnya dana bantuan dari pihak luar, termasuk usulan yang akan disampaikan ke Pemrov Jatim masih dalam perhitungan. "Untuk hal itu (dana bantuan dan yang akan diajukan) masih dihitung," pungkasnya.
(ilo)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6947 seconds (0.1#10.140)