Konflik Keraton Surakarta berakhir sebelum jumenengan
A
A
A
Sindonews.com - Konflik berkepanjangan yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta bakal berakhir, sebelum jumenengan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII pada Juni mendatang.
Hal itu ditandai setelah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Panembahan Tejdowulan, Gusti Benowo, Gusti Madu, Gusti Dipo, Gusti Nono diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara Gedung Agung, Yogyakarta, Minggu (23/2/2014).
Menpora KRMT Roy Suryo yang juga bagian dari kerabat Kasunanan Surakarta mengatakan, Presiden akan menegakkan aturan sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 23/2008.
"Di mana pemerintah akan menjadi penjaga adat, budaya, sosial dan keagamaan yang ada di Keraton Kasunanan Surakarta," kata Roy di depan Gedung Agung Surakarta, Minggu (23/2/2014).
Dia mengatakan, lembaga dewan adat yang ada di Keraton Surakarta secara hukum sudah berakhir 21 Februari 2014, sesuai dengan surat Kesbangpol.
"Presiden akan melakukan semua langkah termasuk meminta Kasunanan Surakarta untuk melakukan kembali semua upacara adat yang selama ini tidak mungkin diselengararakan karena ada pihak-pihak tertentu," paparnya.
Roy Suryo mengatakan, secara prinisp segala konflik yang ada di Keraton Kasunanan Surakarta sudah berakhir.
"Konflik sudah selesai, dan ditangani oleh negara dibawah komando langsung presiden," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII tidak banyak memberikan komentar. Dia hanya berharap, tidak ada konflik lagi di Keraton Surakarta. "Saya berharap, adik-adik saya mohon akur semua," pintanya.
Pada kesempatan itu, Presiden SBY didampingi sejumlah menteri seperti Menko Polkam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendiknas M Nooh serta Sekkab Dipo Alam.
"Saya menjadi bagian dari Keraton, bagian dari Catur Saputro atau empat keraton yang ada (Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, Pakualaman Yogyakarta dan Mangkunegaran Surakarta.
Hal itu ditandai setelah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Panembahan Tejdowulan, Gusti Benowo, Gusti Madu, Gusti Dipo, Gusti Nono diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara Gedung Agung, Yogyakarta, Minggu (23/2/2014).
Menpora KRMT Roy Suryo yang juga bagian dari kerabat Kasunanan Surakarta mengatakan, Presiden akan menegakkan aturan sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 23/2008.
"Di mana pemerintah akan menjadi penjaga adat, budaya, sosial dan keagamaan yang ada di Keraton Kasunanan Surakarta," kata Roy di depan Gedung Agung Surakarta, Minggu (23/2/2014).
Dia mengatakan, lembaga dewan adat yang ada di Keraton Surakarta secara hukum sudah berakhir 21 Februari 2014, sesuai dengan surat Kesbangpol.
"Presiden akan melakukan semua langkah termasuk meminta Kasunanan Surakarta untuk melakukan kembali semua upacara adat yang selama ini tidak mungkin diselengararakan karena ada pihak-pihak tertentu," paparnya.
Roy Suryo mengatakan, secara prinisp segala konflik yang ada di Keraton Kasunanan Surakarta sudah berakhir.
"Konflik sudah selesai, dan ditangani oleh negara dibawah komando langsung presiden," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII tidak banyak memberikan komentar. Dia hanya berharap, tidak ada konflik lagi di Keraton Surakarta. "Saya berharap, adik-adik saya mohon akur semua," pintanya.
Pada kesempatan itu, Presiden SBY didampingi sejumlah menteri seperti Menko Polkam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendiknas M Nooh serta Sekkab Dipo Alam.
"Saya menjadi bagian dari Keraton, bagian dari Catur Saputro atau empat keraton yang ada (Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, Pakualaman Yogyakarta dan Mangkunegaran Surakarta.
(sms)