Besok, Gubernur Jatim umumkan status Kelud
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Jawa Timur Sukarwo akan mengumumkan kondisi dan status Gunung Kelud besok pagi. Pengumuman itu penting untuk memastikan keamanan warga yang berada di sekitar gunung.
"Besok, akan kami putuskan status Gunung Kelud apakah dalam status masih Awas, Siaga atau Waspada," kata Sukarwo di Grahadi, Rabu (19/2/2014).
Sebelum keputusan itu keluar, akan digelar rapat gabungan di Gedung Negera Grahadi. Dalam rapat itu melibatkan Pusat Vulkanologi Mitaigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) yang memiliki kewenangan untuk menentukan status gunung di wilayah Kabupaten Malang, Blitar dan Kediri.
Saat ini, kata Soekarwo, Pusat Badang Geologi ESDM di bawah pimpinan Surono (Mbah Rono) sedang meneliti aktivitas Gunung Kelud. Dari laporan tersebut,dijadikan acuan untuk menentukan status Gunung Kelud. Apapun hasil rekomendasi nanti tetap akan disampaikan.
"Mereka sudah ahli dalam bidang ini. Nanti rekomendasi itu akan menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan semua kalangan, mulai dari masyarakat hingga aparat di lapangan," ujarnya.
Contohnya, jika PVMBG merekomendasikan radius hanya tiga kilometer maka semua pihak harus mematuhi rekomendasi itu. Jangan sampai praktik di lapangan melebihi dari rekomendasi yang ada. Selama belum ada perubahan maka radius larangan tetap sama. Hingga saat ini masih 10 kilometer dari bibir kawah.
"Jangan sampai ada korban hanya karena kecerobohan manusia sendiri, ikuti dan taati semua petunjuk yang diberikan petugas," katanya.
Ia juga meminta kepada aparat kepolisian dan TNI agar menutup semua akses khususnya jalan tikus agar warga tidak nekad masuk ke daerah terlarang.
"Besok, akan kami putuskan status Gunung Kelud apakah dalam status masih Awas, Siaga atau Waspada," kata Sukarwo di Grahadi, Rabu (19/2/2014).
Sebelum keputusan itu keluar, akan digelar rapat gabungan di Gedung Negera Grahadi. Dalam rapat itu melibatkan Pusat Vulkanologi Mitaigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) yang memiliki kewenangan untuk menentukan status gunung di wilayah Kabupaten Malang, Blitar dan Kediri.
Saat ini, kata Soekarwo, Pusat Badang Geologi ESDM di bawah pimpinan Surono (Mbah Rono) sedang meneliti aktivitas Gunung Kelud. Dari laporan tersebut,dijadikan acuan untuk menentukan status Gunung Kelud. Apapun hasil rekomendasi nanti tetap akan disampaikan.
"Mereka sudah ahli dalam bidang ini. Nanti rekomendasi itu akan menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan semua kalangan, mulai dari masyarakat hingga aparat di lapangan," ujarnya.
Contohnya, jika PVMBG merekomendasikan radius hanya tiga kilometer maka semua pihak harus mematuhi rekomendasi itu. Jangan sampai praktik di lapangan melebihi dari rekomendasi yang ada. Selama belum ada perubahan maka radius larangan tetap sama. Hingga saat ini masih 10 kilometer dari bibir kawah.
"Jangan sampai ada korban hanya karena kecerobohan manusia sendiri, ikuti dan taati semua petunjuk yang diberikan petugas," katanya.
Ia juga meminta kepada aparat kepolisian dan TNI agar menutup semua akses khususnya jalan tikus agar warga tidak nekad masuk ke daerah terlarang.
(lns)