Kondisi Jembatan Sembayat mengerikan
A
A
A
Sindonews.com - Warga Gresik Utara mulai miris melewati Jembatan Sembayat. Pasalnya, jembatan yang melintas Bengawan Solo dari Desa Sembayat hingga Desa Bungah itu rusak dan terasa berayun saat melintas di atasnya.
Pantauan di lapangan, kerusakan berada di bagian tengah. Ada dua sampai tiga titik yang terlihat mengalami kerusakan dengan rangka besinya. Bahkan, di bagian tengah sudah ditambal dengan pelat besi sepanjang 100 meter. Adapun tambalan pelat besinya sudah mengelupas.
"Kondisi Jembatan Sembayat sudah sangat berbahaya. Kalau dilewati serasa ambruk karena bergoyang-goyang. Tinggal ambruknya," ujar Bambang (27), warga Desa Sembayat, Selasa (18/2/2014).
Kerusakan Jembatan Sembayat sudah terlihat sejak dua tahun lalu. Namun, mulai parahnya sejak setahun lalu. Bahkan, Oktober 2013 konstruksi bagian bawah sudah jebol. Mulai sepekan lalu konstruksi besih dan aspalnya sudah hilang dan berlubang.
Selain memang sudah tua, karena dibangun Tahun 1986, juga intensitas kendaraan yang melewati cukup berat. Apalagi, sejak dua tahun lalu Bendung Gerak Sembayat di Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah dibangun, hingga kendaraan alat berat selalu melintasinya. Karena menjadi jalur satu-satunya, truk muatan berat material juga melintasinya.
"Sudah miris melewati Jembatan Sembayat. Banyak warga yang takut ambruk," kata Khidir Amrullah (31), warga Desa Gumeng, Kecamatan Bungah, yang setiap hari melintasinya.
Kekhawatiran warga Gresik Utara juga tampak dituangkan dalam jejaring sosial seperti Facebook maupun Twitter. Sebab, warga kesal karena sudah berkali-kali mengadu ke Pemkab Gresik serta juga ditulis media namun belum juga ada tindakan konkret. Bahkan, pemkab terkesan mengabaikan. Padahal jembatan itu merupakan satu-satunya akses Gresik Utara.
"Kayaknya kalau sudah ambruk dan ada korban semuanya bingung. Makanya, kami akan menyampaikan aspirasi dengan cara kami. Kami akan demo sehingga ada perhatian dari pemerintah untuk melakukan perbaikan," ungkap M Faizin, Ketua PC PMII Gresik yang warga Desa Leran, Kecamatan Manyar.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gresik, Ir Bambang Isdianto yang dikonfirmasi menyatakan, pihaknya sudah membuat laporan ke pemerintah pusat. Namun, karena prosesnya panjang, sehingga sampai sekarang pihaknya belum mendapat informasi terkait perbaikan Jembatan Sembayat.
"Logikanya, kalau APBN 2014 belum dianggarkan, paling baru dibahas pada perubahan APBN 2014 Agustus nanti," tukasnya.
Pantauan di lapangan, kerusakan berada di bagian tengah. Ada dua sampai tiga titik yang terlihat mengalami kerusakan dengan rangka besinya. Bahkan, di bagian tengah sudah ditambal dengan pelat besi sepanjang 100 meter. Adapun tambalan pelat besinya sudah mengelupas.
"Kondisi Jembatan Sembayat sudah sangat berbahaya. Kalau dilewati serasa ambruk karena bergoyang-goyang. Tinggal ambruknya," ujar Bambang (27), warga Desa Sembayat, Selasa (18/2/2014).
Kerusakan Jembatan Sembayat sudah terlihat sejak dua tahun lalu. Namun, mulai parahnya sejak setahun lalu. Bahkan, Oktober 2013 konstruksi bagian bawah sudah jebol. Mulai sepekan lalu konstruksi besih dan aspalnya sudah hilang dan berlubang.
Selain memang sudah tua, karena dibangun Tahun 1986, juga intensitas kendaraan yang melewati cukup berat. Apalagi, sejak dua tahun lalu Bendung Gerak Sembayat di Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah dibangun, hingga kendaraan alat berat selalu melintasinya. Karena menjadi jalur satu-satunya, truk muatan berat material juga melintasinya.
"Sudah miris melewati Jembatan Sembayat. Banyak warga yang takut ambruk," kata Khidir Amrullah (31), warga Desa Gumeng, Kecamatan Bungah, yang setiap hari melintasinya.
Kekhawatiran warga Gresik Utara juga tampak dituangkan dalam jejaring sosial seperti Facebook maupun Twitter. Sebab, warga kesal karena sudah berkali-kali mengadu ke Pemkab Gresik serta juga ditulis media namun belum juga ada tindakan konkret. Bahkan, pemkab terkesan mengabaikan. Padahal jembatan itu merupakan satu-satunya akses Gresik Utara.
"Kayaknya kalau sudah ambruk dan ada korban semuanya bingung. Makanya, kami akan menyampaikan aspirasi dengan cara kami. Kami akan demo sehingga ada perhatian dari pemerintah untuk melakukan perbaikan," ungkap M Faizin, Ketua PC PMII Gresik yang warga Desa Leran, Kecamatan Manyar.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gresik, Ir Bambang Isdianto yang dikonfirmasi menyatakan, pihaknya sudah membuat laporan ke pemerintah pusat. Namun, karena prosesnya panjang, sehingga sampai sekarang pihaknya belum mendapat informasi terkait perbaikan Jembatan Sembayat.
"Logikanya, kalau APBN 2014 belum dianggarkan, paling baru dibahas pada perubahan APBN 2014 Agustus nanti," tukasnya.
(rsa)