Wisata Gunung Kelud ditutup, wisatawan dilarang masuk
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sudarmawan mengatakan, status Gunung Kelud masih pada level waspada, dan haus steril dari wisatawan yang datang berkunjung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sudarmawan mengatakan, penetapan status waspada dilakukan sejak tanggal 2 Februari, mulai pukul 14.00 WIB, oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Bandung.
"Status masih waspada rekomendasinya, dua kilometer dari bibir kawah harus steril," kata Sudarmawan, kepada wartawan, Rabu (5/2/2014).
Sudarmawan mengaku, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Bupati Malang, Kediri, dan Blitar, terkait rencana kontijensi (Rekon) penanganan bencana Gunung Kelud. Hasilnya, ada beberapa Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang memerlukan update. Di radius dua km dari bibir kawah, tidak ada pemukiman penduduk, selain sejumlah destinasi wisata.
Mantan Sekda Bangkalan ini menyebut, Rekon KRB yang diterima oleh BPBD Jawa Timur menyebutkan ada pemetaan terkait KRB. Untuk KRB 1 adalah radius e kilometer dari bibir kawah. Kemudian, KRB 2 berada dalam radius lima kilometer dan KRB 3 berada dalam radius 10 kilometer.
"BPBD Jawa Timur sudah melakukan sharing jalur evakuasi dengan adanya KRB dan mengacu pada rekon masing-masing daerah," jelasnya.
Jalur evakuasi itu dibuat berdasarkan hasil rekon masing-masing daerah. Setidaknya ada 23 ribu jiwa yang tinggal di KRB untuk wilayah Blitar. Selanjutnya, wilayah Kediri ada 40 ribu jiwa dan Malang 20 ribu jiwa.
"Untuk updatenya nanti kami minta secara detail berapa jiwa yang tinggal di KRB 2 hingga 3. Untuk KRB 1 jelas tidak ada pemukiman," jelasnya.
Sudarmawan juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mempercayai informasi-informasi tidak resmi. "Informasi yang terpercaya dan kompeten adalah dari PVMBG. Saya harap masyarakat tidak mempercayai informasi di luar itu," tukasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sudarmawan mengatakan, penetapan status waspada dilakukan sejak tanggal 2 Februari, mulai pukul 14.00 WIB, oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Bandung.
"Status masih waspada rekomendasinya, dua kilometer dari bibir kawah harus steril," kata Sudarmawan, kepada wartawan, Rabu (5/2/2014).
Sudarmawan mengaku, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Bupati Malang, Kediri, dan Blitar, terkait rencana kontijensi (Rekon) penanganan bencana Gunung Kelud. Hasilnya, ada beberapa Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang memerlukan update. Di radius dua km dari bibir kawah, tidak ada pemukiman penduduk, selain sejumlah destinasi wisata.
Mantan Sekda Bangkalan ini menyebut, Rekon KRB yang diterima oleh BPBD Jawa Timur menyebutkan ada pemetaan terkait KRB. Untuk KRB 1 adalah radius e kilometer dari bibir kawah. Kemudian, KRB 2 berada dalam radius lima kilometer dan KRB 3 berada dalam radius 10 kilometer.
"BPBD Jawa Timur sudah melakukan sharing jalur evakuasi dengan adanya KRB dan mengacu pada rekon masing-masing daerah," jelasnya.
Jalur evakuasi itu dibuat berdasarkan hasil rekon masing-masing daerah. Setidaknya ada 23 ribu jiwa yang tinggal di KRB untuk wilayah Blitar. Selanjutnya, wilayah Kediri ada 40 ribu jiwa dan Malang 20 ribu jiwa.
"Untuk updatenya nanti kami minta secara detail berapa jiwa yang tinggal di KRB 2 hingga 3. Untuk KRB 1 jelas tidak ada pemukiman," jelasnya.
Sudarmawan juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mempercayai informasi-informasi tidak resmi. "Informasi yang terpercaya dan kompeten adalah dari PVMBG. Saya harap masyarakat tidak mempercayai informasi di luar itu," tukasnya.
(san)