BNPB antisipasi perluasan radius Gunung Kelud

Selasa, 04 Februari 2014 - 13:33 WIB
BNPB antisipasi perluasan...
BNPB antisipasi perluasan radius Gunung Kelud
A A A
Sindonews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta kepada semua pihak untuk segera memikirkan langkah antisipasi, terkait kemungkinan perluasan radius larangan (steril) bencana Gunung Kelud.

Kepala Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto mengatakan, sudah waktunya semua pihak memikirkan langkah yang akan diambil bila radius larangan meningkat dari dua km menjadi empat km, atau delapan km ke 12 km.

"Yang perlu diinventaris adalah manusianya, pekerjaanya, termasuk jalur alternatif evakuasinya," ujar Tri, kepada wartawan, Selasa (4/2/2014).

Seperti diketahui, sejak status aktif normal menjadi waspada, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan larangan (steril) kawasan hingga radius dua km dari lokasi Gunung Kelud.

Hingga saat ini, status Gunung Kelud masih tetap waspada (level II). Berdasarkan rekam seismik Selasa, dengan rentang waktu pukul 00.00-06.00 WIB, telah terjadi gempa dalam (VA) tujuh kali, gempa dangkal (VB) sembilan kali dan tektonik jauh (TJ) empat kali.

Menurut Tri Budiarto, masih banyak waktu untuk melakukan segala persiapan. Untuk itu dia meminta tiga daerah yang secara geografis menjadi tempat bernaung Gunung Kelud, yakni Pemkab Kediri, Pemkab Blitar, dan Pemkab Malang, untuk melakukan koordinasi.

"Sebab saat ini statusnya masih waspada. Masih ada waktu cukup panjang untuk berubah ke status siaga dan awas," jelasnya.

Mengenai hubungan Pemkab Kediri dan Pemkab Blitar yang kurang harmonis akibat perseteruan saling klaim kepemilikan Gunung Kelud, Tri Budiarto meminta momentum ini menjadi pemersatu. Rasa tenang semua pihak harus menjadi tujuan utama dari penanganan bencana alam.

"Persoalan ini hendaknya menjadi lem kebersamaan antara Pemkab Kediri dan Pemkab Blitar. Jika semua tenang, maka bencana akan dipandang sebagai suatu proses alamiah yang indah," pungkasnya.

Sementara itu, menurut Kuncoro, Petugas Pos Pantau Gunung Kelud Kediri mengacu hasil rekam seismik hari ini (00.00-06.00 wib), frekuensi gempa tremor Gunung Kelud mengalami penurunan.

"Setidaknya dibandingkan kemarin dengan waktu yang sama. Yakni 15 kali VB, lima kali VA, dan satu kali gempa tektonik jauh (TJ)," terangnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)