Surono: Ada yang cari keuntungan dari Sinabung
A
A
A
Sindonews.com - Bencana erupsi Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dinilai telah dipolitisir banyak pihak. Pasalnya, erupsi yang sudah berlangsung sekira empat bulan itu dinilai bukan merupakan bencana yang mengerikan seperti yang digembar-gemborkan banyak pihak.
Menurut Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Dr Ir Surono, ada pihak-pihak yang secara sengaja menebar ketakutan untuk mendapatkan keuntungan dari Sinabung. Tak pelak jika kekhawatiran kemudian mencuat hingga ke seluruh penjuru nusantara.
"Tolonglah kepada pihak-pihak terkait jangan menebar ketakutan di Sinabung. Itu bencana yang biasa karena memang Sinabung sudah lama tertidur. Tidak besar kok. Di sini banyak pihak yang ingin memanfaatkan keadaan," jelas Surono kepada SINDOnews, Selasa (21/1/2014).
Menurut Surono, jika dibandingkan dengan erupsi Gunung Merapi, Sinabung masih jauh lebih aman. Dia menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari Gunung Sinabung.
"Isi Sinabung cuma abu saja. Berbeda dengan Gunung Merapi yang memuntahkan banyak material," terangnya.
Dia pun menantang kepada banyak warga untuk datang mengunjungi Berastagi, Sibolangit, dan Karo. Hal itu ditujukan untuk membuktikan jika dampak Sinabung kecil dan tidak terlalu membahayakan banyak penduduk.
"Silakan kunjungi Berastagi, Sibolangit, kalian tetap akan melihat hamparan pemandangan hijau dan indah, aman. Tidak seperti info-info media sosial yang menyesatkan. Bahaya Sinabung berlebihan," tutup Surono.
Sementara itu, Panglima Daerah (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Istu Hari menyebutkan sampai saat ini status Gunung Sinabung masih Awas level 4.
Lokasi pengungsian sendiri kini bertambah menjadi 42 titik penampungan dengan jumlah pengungsi mencapai 28.221 jiwa dari 8.873 Kepala Keluarga (KK).
Menurut Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Dr Ir Surono, ada pihak-pihak yang secara sengaja menebar ketakutan untuk mendapatkan keuntungan dari Sinabung. Tak pelak jika kekhawatiran kemudian mencuat hingga ke seluruh penjuru nusantara.
"Tolonglah kepada pihak-pihak terkait jangan menebar ketakutan di Sinabung. Itu bencana yang biasa karena memang Sinabung sudah lama tertidur. Tidak besar kok. Di sini banyak pihak yang ingin memanfaatkan keadaan," jelas Surono kepada SINDOnews, Selasa (21/1/2014).
Menurut Surono, jika dibandingkan dengan erupsi Gunung Merapi, Sinabung masih jauh lebih aman. Dia menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari Gunung Sinabung.
"Isi Sinabung cuma abu saja. Berbeda dengan Gunung Merapi yang memuntahkan banyak material," terangnya.
Dia pun menantang kepada banyak warga untuk datang mengunjungi Berastagi, Sibolangit, dan Karo. Hal itu ditujukan untuk membuktikan jika dampak Sinabung kecil dan tidak terlalu membahayakan banyak penduduk.
"Silakan kunjungi Berastagi, Sibolangit, kalian tetap akan melihat hamparan pemandangan hijau dan indah, aman. Tidak seperti info-info media sosial yang menyesatkan. Bahaya Sinabung berlebihan," tutup Surono.
Sementara itu, Panglima Daerah (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Istu Hari menyebutkan sampai saat ini status Gunung Sinabung masih Awas level 4.
Lokasi pengungsian sendiri kini bertambah menjadi 42 titik penampungan dengan jumlah pengungsi mencapai 28.221 jiwa dari 8.873 Kepala Keluarga (KK).
(rsa)