Lapas Palopo kembali ricuh, sesama napi bentrok
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kota Palopo, Sulawesi Selatan, terlibat bentrokan. Kericuhan ini terjadi antara sejumlah napi yang berada di Blok B dengan napi Blok C.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun di lokasi, insiden bentrokan ini pecah sekira pukul 10.00 Wita. Ratusan aparat Polres Palopo pun diterjunkan untuk mengamankan bentrokan.
Menurut Kapolres Kota Palopo AKBP Muhammad Guntur, bentrokan ini terjadi setelah terjadi aksi saling ejek antara napi Blok B dengan Blok C.
"Kami menemukan sejumlah besi, balok kayu yang sudah dipasangi paku, batu, dan sendok yang sudah diruncingkan. Benda-benda itu digunakan saat bentrokan berlangsung," ungkap AKBP Muhammad Guntur, di Lapas Palopo, Kamis (9/1/2014).
Meski sudah mereda, pihaknya mengatakan masih menyiagakan ratusan personel untuk mengantisipasi bentrokan susulan. "Tidak ada korban jiwa dalam bentrokan ini, namun ada seorang napi bernama Jusman yang mengalami luka karena hantaman benda tumpul," pungkasnya.
Seperti diketahui, kerusuhan di Lapas Klas II Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), terjadi di penghujung tahun lalu, pada Sabtu 14 Desember 2013. Kejadian pembakaran Lapas dan penganiayaan terhadap Kalapas tersebut berawal pada saat Kapalas Sri Pamudji melakukan pengecekan rutin ke setiap sel tahanan.
Kemudian, pada saat melakukan pengecekan di salah satu sel, ada napi yang tak terima ketika ditegur. Napi itu memilih untuk melakukan perlawanan dan memprovokasi tahanan yang lain. Sehingga terjadi kerusuhan dan aksi pembakaran terhadap lapas yang dilakukan oleh tersangka U dan A. Kalapas sendiri saat itu mengalami luka-luka.Bahkan ada beberapa petugas lapas yang disandera.
Kerusuhan di Lapas Palopo sendiri terjadi setelah para napi meminta agar jam keluar napi ditambah yang semula dari pukul 06.00 pagi sampai pukul 18.00, menjadi pukul 22.00. Kemudian tuntutan lainnya yaitu mengganti Kapalas Sri Pamudji yag dianggap tak layak dan tak disukai para napi.
Baca:
Bentrok di Lapas Palopo karena rantang makanan
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun di lokasi, insiden bentrokan ini pecah sekira pukul 10.00 Wita. Ratusan aparat Polres Palopo pun diterjunkan untuk mengamankan bentrokan.
Menurut Kapolres Kota Palopo AKBP Muhammad Guntur, bentrokan ini terjadi setelah terjadi aksi saling ejek antara napi Blok B dengan Blok C.
"Kami menemukan sejumlah besi, balok kayu yang sudah dipasangi paku, batu, dan sendok yang sudah diruncingkan. Benda-benda itu digunakan saat bentrokan berlangsung," ungkap AKBP Muhammad Guntur, di Lapas Palopo, Kamis (9/1/2014).
Meski sudah mereda, pihaknya mengatakan masih menyiagakan ratusan personel untuk mengantisipasi bentrokan susulan. "Tidak ada korban jiwa dalam bentrokan ini, namun ada seorang napi bernama Jusman yang mengalami luka karena hantaman benda tumpul," pungkasnya.
Seperti diketahui, kerusuhan di Lapas Klas II Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), terjadi di penghujung tahun lalu, pada Sabtu 14 Desember 2013. Kejadian pembakaran Lapas dan penganiayaan terhadap Kalapas tersebut berawal pada saat Kapalas Sri Pamudji melakukan pengecekan rutin ke setiap sel tahanan.
Kemudian, pada saat melakukan pengecekan di salah satu sel, ada napi yang tak terima ketika ditegur. Napi itu memilih untuk melakukan perlawanan dan memprovokasi tahanan yang lain. Sehingga terjadi kerusuhan dan aksi pembakaran terhadap lapas yang dilakukan oleh tersangka U dan A. Kalapas sendiri saat itu mengalami luka-luka.Bahkan ada beberapa petugas lapas yang disandera.
Kerusuhan di Lapas Palopo sendiri terjadi setelah para napi meminta agar jam keluar napi ditambah yang semula dari pukul 06.00 pagi sampai pukul 18.00, menjadi pukul 22.00. Kemudian tuntutan lainnya yaitu mengganti Kapalas Sri Pamudji yag dianggap tak layak dan tak disukai para napi.
Baca:
Bentrok di Lapas Palopo karena rantang makanan
(rsa)