Korban miras oplosan 34 orang, Polda bentuk timsus
Korban miras oplosan 34 orang, Polda bentuk timsus
A
A
A
Sindonews.com - Hingga saat ini korban tewas akibat menenggak miras oplosan di Jawa Timur (Jatim) terus berjatuhan. Meski begitu, belum ada tindakkan konkret untuk mencegah peredaran minuman mematikan tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun redaksi, korban berjatuhan akibat miras oplosan terjadi pada bulan September 2013 lalu. Saat itu, 11 orang di Surabaya tewas setelah menenggak miras oplosan yang akrab disebut cukrik ini. Pada waktu bersamaan, tiga orang juga tewas di wilayah Gresik.
Korban berjatuhan pun berlanjut hingga pergantian tahun. Di Mojokerto, tercatat 17 orang tewas lantaran menenggak miras oplosan yang diolah dengan berbagai campuran. Jumlah itu belum ditambah dengan 11 orang yang harus dirawat di rumah sakit.
Duka akibat miras kembali terdengar hari ini setelah tiga orang di Kawasan Menanggal, Surabaya, bernasib serupa. Total korban miras oplosan dari bulan september 2013 hingga kini telah mencapai angka 34 orang. Kasus ini pun menjadi perhatian khusus aparat Kepolisian Daerah (Polda) Jatim.
"Kami telah membentuk tim khusus untuk melakukan penelusuran tersebut hingga ke luar Jatim. Tim ini akan ke Jawa Tengah sesuai keterangan para tersangka penjual miras. Bahkan, kita juga sudah melacak hingga ke Solo," terang Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jatim Kompol Bambang Tjahyo Bawono, Rabu (8/1/2014).
Dalam kesempatan itu Bambang juga mengatakan, pembuatan miras oplosan ini dicampur dengan bahan methanol dan Etanol. Dia pun mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena dua bahan ini dijual bebas tanpa disertai dengan izin khusus untuk pembelinya.
"Methanol maupun etanol, bukan barang yang dilarang. Barang tersebut dijual bebas. Untuk itu, kita akan melakukan kerja sama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) dan Dinas Perindustrian untuk ikut melakukan pengawasan di tiap toko kimia," tandas Bambang.
Baca:
3 "pendekar mabuk" asal Surabaya tewas
Tenggak miras 2 hari berturut-turut, ajal menjemput
Korban tewas miras oplosan di Mojokerto jadi 17 orang
Berdasarkan data yang dihimpun redaksi, korban berjatuhan akibat miras oplosan terjadi pada bulan September 2013 lalu. Saat itu, 11 orang di Surabaya tewas setelah menenggak miras oplosan yang akrab disebut cukrik ini. Pada waktu bersamaan, tiga orang juga tewas di wilayah Gresik.
Korban berjatuhan pun berlanjut hingga pergantian tahun. Di Mojokerto, tercatat 17 orang tewas lantaran menenggak miras oplosan yang diolah dengan berbagai campuran. Jumlah itu belum ditambah dengan 11 orang yang harus dirawat di rumah sakit.
Duka akibat miras kembali terdengar hari ini setelah tiga orang di Kawasan Menanggal, Surabaya, bernasib serupa. Total korban miras oplosan dari bulan september 2013 hingga kini telah mencapai angka 34 orang. Kasus ini pun menjadi perhatian khusus aparat Kepolisian Daerah (Polda) Jatim.
"Kami telah membentuk tim khusus untuk melakukan penelusuran tersebut hingga ke luar Jatim. Tim ini akan ke Jawa Tengah sesuai keterangan para tersangka penjual miras. Bahkan, kita juga sudah melacak hingga ke Solo," terang Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jatim Kompol Bambang Tjahyo Bawono, Rabu (8/1/2014).
Dalam kesempatan itu Bambang juga mengatakan, pembuatan miras oplosan ini dicampur dengan bahan methanol dan Etanol. Dia pun mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena dua bahan ini dijual bebas tanpa disertai dengan izin khusus untuk pembelinya.
"Methanol maupun etanol, bukan barang yang dilarang. Barang tersebut dijual bebas. Untuk itu, kita akan melakukan kerja sama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) dan Dinas Perindustrian untuk ikut melakukan pengawasan di tiap toko kimia," tandas Bambang.
Baca:
3 "pendekar mabuk" asal Surabaya tewas
Tenggak miras 2 hari berturut-turut, ajal menjemput
Korban tewas miras oplosan di Mojokerto jadi 17 orang
(rsa)
Explore More