Sejumlah jalan di Jateng rawan longsor

Kamis, 26 Desember 2013 - 19:48 WIB
Sejumlah jalan di Jateng...
Sejumlah jalan di Jateng rawan longsor
A A A
Sindonews.com – Sejumlah jalan di Jawa Tengah rawan longsor. Hal ini, bukan tidak mungkin menjadi salah satu pemicu kecelakaan lalu lintas.

Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, Bambang Nugroho Kristiadji, mengatakan pihaknya menyiapkan sejumlah alat berat di sembilan balai yang ada di Jawa Tengah.

“Alat – alat berat itu, nantinya digunakan untuk penanganan jalan yang mengalami longsor. Misalnya untuk keperluan evakuasi hingga membersihkan material longsoran yang besar,” ungkapnya saat dihubungi KORAN SINDO via telepon seluler, Kamis (26/12/2013).

Bambang mengakui sejumlah jalan di Jawa Tengah, memang menjadi kategori rawan longsor. Penyebabnya, selain kontur tanah juga faktor cuaca yang saat ini masih sering terjadi hujan deras.

“Memang ada beberapa titik. Di antaranya; Brebes ke arah selatan, lalu wilayah Wonosobo, Banjarnegara hingga Dieng. Jalan di Banjarnegara masuk ke wilayah selatan Pekalongan terjadi longsor, tanah di samping jalan itu longsor dan sempat menutup jalan,” lanjutnya.

Pengendara yang hendak melintas di sana diimbau tetap waspada dengan kondisi jalan. Selain itu, kelaikan angkutan juga harus diperhatikan agar tidak terjadi hal – hal yang diinginkan selama melakukan perjalanan.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jawa Tengah, Urip Sihabudin, mengatakan pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap angkutan – angkutan umum.

“Untuk kelaikan jalan, kami terus lakukan pemeriksaan, juga dilakukan di masing – masing dinas tingkat kabupaten/kota,” timpalnya saat dikonfirmasi terpisah.

Untuk bus, misalnya, kelaikan jalan dan keselamatan itu di antaranya; tidak menggunakan ban vulaknisir, kondisi wiper berfungsi dengan baik hingga menyediakan alat pemecah kaca di dalam bus untuk digunakan jika terjadi kondisi darurat.

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Istu Hari Winarto mengatakan pada momen liburan Natal dan Tahun Baru seperti ini jumlah arus kendaraan cenderung meningkat.

Pasalnya, memanfaatkan waktu liburan, warga kerap bepergian, tak terkecuali mengunjungi tempat – tempat wisata.

“Perlu diantisipasi juga perlintasan sebidang, ada sekitar 67 persen perlintasan tidak dijaga, 13 persen tidak jelas, dan 20 persen yang dijaga. Ini perlu diantisipasi, kalau perlu dijaga melibatkan unsur linmas (perlindungan masyarakat),” katanya.

Istu mengatakan, sejauh ini, terhitung Januari hingga November 2013, jumlah korban tewas karena kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

“Pada Januari – November 2013, tercatat 3000 korban tewas, pada tahun lalu, Januari – November 2012 ada 3235 korban tewas akibat kecelakaan. Untuk menekan jumlah ini maupun fatalitas kecelakaan lalu lintas, tentu perlu koordinasi antar pemangku kepentingan,” tandasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8202 seconds (0.1#10.140)