1 korban tenggelam di Waduk Cengklik ditemukan
A
A
A
Sindonews.com - Tim SAR gabungan dari berbagai elemen di Jawa Tengah, akhirnya berhasil menemukan satu korban tenggelamnya perahu di Waduk Cengklik, Boyolali, pada Kamis 19 Desember 2013 pagi.
Korban atas nama Hendy Maulana tersebut, ditemukan tewas setelah tenggelam sejak Rabu 18 Desember 2013 sore, atau sekitar 18 jam dari awal mula dia tenggelam.
Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas) Semarang Agus Haryono menyebutkan, korban tersebut ditemukan sekitar 16 meter dari titik awal perahu tenggelam. Menurutntya, korban tersebut ditemukan oleh tim penyelam yang melakukan penyisiran sejak pagi hari.
Agus mengatakan, korban tersebut ditemukan di dasar waduk dan mengarah ke selatan atau mengarah ke pintu air di sisi selatan. Setelah berhasil dibawa naik oleh tim penyelam, korban langsung diserahkan kepada keluarganya untuk di kebumikan.
“Ditemukan sekitar pukul 09.20 WIB, setelah itu kita angkat dan kita serahkan kepada keluarga mereka,” ucapnya, saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (19/12/2013).
Agus menyebutkan, pihaknya bersama beberapa tim SAR lain masih terus melakukan pencarian terhadap dua korban lainnya yang sampai saat ini belum ditemukan. Saat disinggung mengenai kondisi yang dua korban lainnya, pihaknya mengaku tidak bisa memberikan gambaran pasti.
Akan tetapi, pihaknya menyebutkan 99 persen korban tersebut tidak bisa diselamatkan. Sementara itu, Komandan SAR HNC Adi Soemarmo, Dwiyanto menyebutkan buruknya cuaca menjadi salah satu kendala dalam pencarian korban tenggelam tersebut.
Menurutnya, cuaca dua hari yang mendung dan gerimis membuat proses pencarian agak terhambat. Selain itu, keruhnya air waduk tersebut juga menjadi kendala bagi para penyelam untuk menemukan korban tersebut di dasar waduk.
Dia juga menegaskan, bahwa di dasar waduk tersebut juga terdapat sungai yang cukup dalam. Menurut perkiraannya, korban diduga terjepit di alur sungai tersebut sehingga sulit untuk ditemukan.
“Dari pemetaan saya, ada sungai di dasar waduk, sehingga ada kekhawatiran bahwa para korban tersebut masih berada di situ. Padahal kedalamanya lebih dari enam meter. Meskipun demikian, kami akan tetap berusaha yang terbaik,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga Anak Baru Gede (ABG) yang berasal dari Ngemplak Boyolali, dan Colomadu Karanganyar, tenggelam setelah mencoba memberi makan ikan di karamba waduk dengan menaiki perahu bersama satu teman lainnya.
Diduga karena tidak kuat menahan beban, perahu terbalik dan tiga ABG yang diketahui bernama Angel Pramana Putra, Hendy Maulana, dan Christopus, tenggelam bersama perahu tersebut. Sedangkan Fiater, bisa diselamatkan.
Korban atas nama Hendy Maulana tersebut, ditemukan tewas setelah tenggelam sejak Rabu 18 Desember 2013 sore, atau sekitar 18 jam dari awal mula dia tenggelam.
Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas) Semarang Agus Haryono menyebutkan, korban tersebut ditemukan sekitar 16 meter dari titik awal perahu tenggelam. Menurutntya, korban tersebut ditemukan oleh tim penyelam yang melakukan penyisiran sejak pagi hari.
Agus mengatakan, korban tersebut ditemukan di dasar waduk dan mengarah ke selatan atau mengarah ke pintu air di sisi selatan. Setelah berhasil dibawa naik oleh tim penyelam, korban langsung diserahkan kepada keluarganya untuk di kebumikan.
“Ditemukan sekitar pukul 09.20 WIB, setelah itu kita angkat dan kita serahkan kepada keluarga mereka,” ucapnya, saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (19/12/2013).
Agus menyebutkan, pihaknya bersama beberapa tim SAR lain masih terus melakukan pencarian terhadap dua korban lainnya yang sampai saat ini belum ditemukan. Saat disinggung mengenai kondisi yang dua korban lainnya, pihaknya mengaku tidak bisa memberikan gambaran pasti.
Akan tetapi, pihaknya menyebutkan 99 persen korban tersebut tidak bisa diselamatkan. Sementara itu, Komandan SAR HNC Adi Soemarmo, Dwiyanto menyebutkan buruknya cuaca menjadi salah satu kendala dalam pencarian korban tenggelam tersebut.
Menurutnya, cuaca dua hari yang mendung dan gerimis membuat proses pencarian agak terhambat. Selain itu, keruhnya air waduk tersebut juga menjadi kendala bagi para penyelam untuk menemukan korban tersebut di dasar waduk.
Dia juga menegaskan, bahwa di dasar waduk tersebut juga terdapat sungai yang cukup dalam. Menurut perkiraannya, korban diduga terjepit di alur sungai tersebut sehingga sulit untuk ditemukan.
“Dari pemetaan saya, ada sungai di dasar waduk, sehingga ada kekhawatiran bahwa para korban tersebut masih berada di situ. Padahal kedalamanya lebih dari enam meter. Meskipun demikian, kami akan tetap berusaha yang terbaik,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga Anak Baru Gede (ABG) yang berasal dari Ngemplak Boyolali, dan Colomadu Karanganyar, tenggelam setelah mencoba memberi makan ikan di karamba waduk dengan menaiki perahu bersama satu teman lainnya.
Diduga karena tidak kuat menahan beban, perahu terbalik dan tiga ABG yang diketahui bernama Angel Pramana Putra, Hendy Maulana, dan Christopus, tenggelam bersama perahu tersebut. Sedangkan Fiater, bisa diselamatkan.
(san)