Diduga dianiaya oknum TNI, sales obat lebam

Sabtu, 14 Desember 2013 - 18:31 WIB
Diduga dianiaya oknum...
Diduga dianiaya oknum TNI, sales obat lebam
A A A
Sindonews.com - Marita Kusumawati (33), warga Jalan Gajah Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, hanya terkulai lemah di kamar Merak Nomor 8 RSUP Kariadi Semarang.

Ia terpaksa dirawat di RSUP Kariadi, lantaran diduga menjadi korban penganiayaan oknum TNI berinisial HS.

Saat ditemui, Marita yang sehari-hari bekerja sebagai sales obat di perusahaan farmasi PT Anugerah Farmindo Lestari itu mengaku, jika peristiwa tersebut terjadi pada Jumat 13 November 2013, sekira pukul 11.15 WIB.

Saat itu, dirinya berniat menagih pembayaran obat di toko Handayani Mart milik oknum TNI tersebut di Jalan Soekarno Hatta, Bawen, Kabupaten Semarang.

“Saya sudah biasa ke toko itu, karena kerja sama sudah berjalan cukup lama. Waktu itu saya berniat menagih uang order hari sebelumnya, karena dia belum membayar,” kata Marita, saat ditemui wartawan di RSUP Kariadi Semarang, Sabtu (14/12/2013).

Marita menambahkan, saat meminta uang pembayaran sebesar Rp210.000 itu, HS yang diketahui sebagai pemilik toko tersebut, enggan membayar. Bahkan, HS justru meminta order barang lagi kepada Marita.

“Saya menolaknya karena order obat sebelumnya belum dibayar. Saya bilang kalau mau order lagi, uang pembayaran kemarin harus dibayar terlebih dahulu,” imbuhnya.

Karena tidak kunjung dibayar, Marita kemudian urung memberikan barangnya ke toko tersebut. Ia kemudian menghampiri kasir untuk meminta stempel tanda kunjungan.

Tapi tiba-tiba, HS berteriak menyuruh kasir untuk tidak memberikan stempel kepada Marita. Setelah itu, HS dan Marita terlibat adu mulut. Tidak hanya itu, HS kemudian menendang Marita hingga hamper terjatuh.

“Mendapat perlakuan seperti itu, saya bangkit dan spontan membalas. Setelah itu, HS memukul wajah saya hingga hidung saya berdarah. Saya kemudian terjatuh di lantai,” papar janda beranak dua itu.

Setelah itu, Marita mengaku berlari ke Rumah Sakit Ken Saras Ungaran untuk melakukan visum dan melaporkan peristiwa penganiayaan itu kepada Polsek Bawen. Namun ternyata, HS juga melakukan hal yang sama yakni melaporkan Marita kepada Polsek Bawen.

“Di Polsek itu saya bertemu dengan HS, ternyata dia juga melaporkan saya. Dari Polsek itulah saya tahu kalau dia sebagai anggota TNI,” pungkasnya.

Meski di Polsek Bawen sudah ada pembicaraan antara keduanya yang dimediasi oleh petugas kepolisian, namun Marita mengaku akan melaporkan kasus tersebut kepada pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) Semarang setelah kondisinya membaik.

Sementara itu Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) IV Diponegoro, Kolonel Arh Ramses Lumban Tobing saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah mendengar laporan penganiayaan tersebut.

Saat ini, pihaknya akan menggali kasus tersebut lebih dalam untuk mengetahui titik permasalahannya. "Sudah dengar, sekarang masih diselidiki karena yang bersangkutan (HS) juga melaporkan hal itu kepada polisi dan mengaku dipukul terlebih dahulu," ucapnya.

Ramses mengaku akan menindak tegas jika memang pelaku penganiayaan tersebut adalah anggotanya. Apalagi, jika memang pelaku tersebut terbukti bersalah. "Kami tetap konsisten, jika ada anggota yang terbukti melakukan penganiayaan terhadap warga, maka akan ada tindakan tegas," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4170 seconds (0.1#10.140)