Diguyur hujan abu Merapi, aktivitas warga normal

Kamis, 12 Desember 2013 - 13:48 WIB
Diguyur hujan abu Merapi, aktivitas warga normal
Diguyur hujan abu Merapi, aktivitas warga normal
A A A
Sindonews.com - Hujan abu tidak hanya mengguyur wilayah Cempogo, Boyolali, Jawa Tengah. Sebagian wilayah Klaten, Jawa Tengah, yang berada di wilayah timur, terutama desa-desa di kaki Gunung Merapi juga tak luput dari guyuran hujan abu vulkanik Gunung Merapi. Namun, hembusan abu vulkanis kali ini tidak diikuti aktivitas lanjutan.

Sejumlah tempat di Klaten yang dihujuni abu, antara lain Desa Balerante, Sidorejo, yang berjarak sekitar empat hingga enam kilometer dengan puncak merapi.

Untungnya hujan abu kali ini tak setebal saat hujan abu vulkanik Gunung Merapi yang belum lama ini terjadi. Meski tak setebal sebelumnya, hujan abu vulkanik ini tetap membuat jalan raya berwarna putih keabu-abuan. Demikian juga daun-daun pepohonan dan atap genteng diselimuti abu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Klaten Joko Rukminto meminta warga untuk tidak panik dengan hujan abu vulkanik yang dikeluarkan.

Meskipun dari laporan yang diterima dari warga, saat hujan abu terjadi, warga mendengar suara gemuruh dari arah Gunung Merapi. Namun kondisi tersebut, dari laporan yang diterima Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, masih dalam keadaan wajar.

"Warga diminta untuk tetap tenang, serta kembali beraktivitas seperti biasa. kondisi Merapi masih normal dan warga diminta kembali beraktivitas seperti biasa," jelas Joko kepada wartawan, di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2013).

Terpisah, Kepala Desa Balerante Sungkono membenarkan saat hujan abu vulkanik mengguyur wilayahnya selama 25 menit, sempat terjadi kecemasan dari warganya. Meski begitu, tidak ada satu pun warganya yang mengungsi. Bahkan aktivitas belajar mengajar di wilayahnya tidak terganggu.

"Warga memang sempat cemas saat gunung berapi itu menghembuskan abu vulkanis. Namun warga hanya berada di luar rumah dan tidak sampai berencana mengungsi," jelasnya.

Sementara itu, pantauan wartawan di beberapa sekolah, dan pasar tradisional, terlihat normal seperti hari-hari biasa. Hal yang sama juga terlihat di lokasi penambangan pasir yang ada di sepanjang Kali Woro.

Di lokasi penambangan tersebut, tampak warga yang tengah beraktivitas menambang pasir maupun di ladang-ladang seolah olah tidak terganggu dengan aktivitas Merapi yang terjadi pagi tadi.

Bahkan, meski sempat terjadi hujan abu vulkanik, tidak ada satupun warga termasuk anak sekolah yang memakai masker pelindung.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7100 seconds (0.1#10.140)