Kasus Masjid Teja Suar masih gantung
A
A
A
Sindonews.com - Persoalan Masjid Teja Suar di Kabupaten Cirebon hingga kini masih menggantug. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat pun berharap persoalan masjid itu segera tuntas.
"Mudah-mudahan ini cepat tuntas, kan tidak enak masjid diganggayong (digantung) begitu," kata Sekretaris MUI Jawa Barat, Rafani Achyar, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/12/2013).
Hingga kini, pengurus MUI di Cirebon belum bisa bertemu dengan keluarga Saelan yang merupakan pemilik masjid itu. Tapi sempat beredar kabar bahwa keseluruhan lahan termasuk masjid itu dijual lantaran pihak keluarga membutuhkan dana. "Masalahnya membutuhkan dana untuk apa, kita juga tidak tahu," ucap Rafani.
Sempat beredar kabar juga jika masjid itu akan dipindahkan. Tapi hal itu belum jelas apakah masjid akan dibangun baru di daerah dekat lokasi atau seperti apa.
Menurutnya, MUI Cirebon sudah berkoordinasi dengan sejumlah ormas Islam di sana agar masjid itu tidak berubah fungsi menjadi tempat bisnis. MUI berharap masjid itu tetap seperti sekarang.
"Kalau perlu masjid itu dibeli. Mungkin ada bantuan dari pemda setempat atau dari Pemprov Jawa Barat," ungkapnya.
Salah satu opsinya adalah mengupayakan urunan di antara sesama umat musli. Tapi itu merupakan opsi terakhir jika masjid itu benar-benar dijual dan berubah fungsi.
Yang terpenting saat ini adalah mencari kejelasan soal permasalahan yang terjadi. Sehingga solusi terbaik bisa dipecahkan bersama. Tapi hal itu terganjal karena keluarga Saelan hingga kini belum bisa ditemui. Berbagai upaya pun ditempuh agar keluarga Saelan dan pembeli lahan bisa ditemui.
"Pokoknya bagaimana caranya agar masjid itu tidak dijual," tandas Rafani.
"Mudah-mudahan ini cepat tuntas, kan tidak enak masjid diganggayong (digantung) begitu," kata Sekretaris MUI Jawa Barat, Rafani Achyar, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/12/2013).
Hingga kini, pengurus MUI di Cirebon belum bisa bertemu dengan keluarga Saelan yang merupakan pemilik masjid itu. Tapi sempat beredar kabar bahwa keseluruhan lahan termasuk masjid itu dijual lantaran pihak keluarga membutuhkan dana. "Masalahnya membutuhkan dana untuk apa, kita juga tidak tahu," ucap Rafani.
Sempat beredar kabar juga jika masjid itu akan dipindahkan. Tapi hal itu belum jelas apakah masjid akan dibangun baru di daerah dekat lokasi atau seperti apa.
Menurutnya, MUI Cirebon sudah berkoordinasi dengan sejumlah ormas Islam di sana agar masjid itu tidak berubah fungsi menjadi tempat bisnis. MUI berharap masjid itu tetap seperti sekarang.
"Kalau perlu masjid itu dibeli. Mungkin ada bantuan dari pemda setempat atau dari Pemprov Jawa Barat," ungkapnya.
Salah satu opsinya adalah mengupayakan urunan di antara sesama umat musli. Tapi itu merupakan opsi terakhir jika masjid itu benar-benar dijual dan berubah fungsi.
Yang terpenting saat ini adalah mencari kejelasan soal permasalahan yang terjadi. Sehingga solusi terbaik bisa dipecahkan bersama. Tapi hal itu terganjal karena keluarga Saelan hingga kini belum bisa ditemui. Berbagai upaya pun ditempuh agar keluarga Saelan dan pembeli lahan bisa ditemui.
"Pokoknya bagaimana caranya agar masjid itu tidak dijual," tandas Rafani.
(rsa)