Minta perda miras disahkan, FPI geruduk DPRD Batang

Minta perda miras disahkan, FPI geruduk DPRD Batang
A
A
A
Sindonews.com - Pro kontra terhadap peraturan daerah mengenai larangan peredaran minuman keras di Kabupaten Batang Jawa Tengah masih terus berlanjut.
Jika sebelumnya ratusan pengunjuk rasa yang terdiri germo, PSK, pemandu karaoke, pemilik warung remang dan pedagang miras menggelar aksi demonstrasi menolak perda miras, pagi ini, Jumat (29/11/2013) Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Batang, gantian menggeruduk kantor wakil rakyat ini.
Dalam aksinya, mereka meminta agar DPRD Batang segera mengesahkan perda yang melarang peredaran minuman keras di wilayah tersebut.
FPI menggelar aksi di halaman DPRD, sambil membentangkan poster berisi dukungan perda larangan miras. Sejumlah tokoh FPI memberikan orasi di hadapan massa meminta agar para wakil rakyat bisa membuka hati nurani sehingga bisa mengesahkan perda tersebut.
Para demonstran ini akhirnya ditemui Ketua Pansus Perda Miras, Suudi, dari fraksi PKB Batang. Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi massa tersebut.
Ketua FPI Batang, Amir, menyebutkan, bahwa kedatangannya ke DPRD Batang sebagai bentuk dukungan untuk anggota dewan agar segera mengesahkan perda larangan peredaran miras.
“Kami dari FPI datang di gedung wakil rakyat ini sebagai bentuk dukungan agar perda larangan miras di Batang segera disahkan dan diberlakukan hal ini agar daerah ini tidak menjadi sarang maksiat,” jelasnya.
Suudi menyebutkan, perda tersebut sudah dibahas dan tinggal diparipurnakan. “Perda sudah dibahas, tinggal menunggu putusan paripurna. Mengenai putusan anggota DPRD Batang, masih menunggu pada tanggal 11 Desember mendatang saat paripurna perda itu,“ jelasnya.
Disebutkan, dari seluruh anggota DPR Batang, hanya anggota dari fraksi PDIP yang tidak mau membahas mengenai perda larangan peredaran minuman keras ini.
Usai berorasi dan memberikan surat dukungan, massa FPI kemudian membubarkan diri. Mereka berjanji pada saat paripurna perda larangan miras akan mendatangkan massa lebih banyak lagi agar perda tersebut bisa disahkan.
Jika sebelumnya ratusan pengunjuk rasa yang terdiri germo, PSK, pemandu karaoke, pemilik warung remang dan pedagang miras menggelar aksi demonstrasi menolak perda miras, pagi ini, Jumat (29/11/2013) Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Batang, gantian menggeruduk kantor wakil rakyat ini.
Dalam aksinya, mereka meminta agar DPRD Batang segera mengesahkan perda yang melarang peredaran minuman keras di wilayah tersebut.
FPI menggelar aksi di halaman DPRD, sambil membentangkan poster berisi dukungan perda larangan miras. Sejumlah tokoh FPI memberikan orasi di hadapan massa meminta agar para wakil rakyat bisa membuka hati nurani sehingga bisa mengesahkan perda tersebut.
Para demonstran ini akhirnya ditemui Ketua Pansus Perda Miras, Suudi, dari fraksi PKB Batang. Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi massa tersebut.
Ketua FPI Batang, Amir, menyebutkan, bahwa kedatangannya ke DPRD Batang sebagai bentuk dukungan untuk anggota dewan agar segera mengesahkan perda larangan peredaran miras.
“Kami dari FPI datang di gedung wakil rakyat ini sebagai bentuk dukungan agar perda larangan miras di Batang segera disahkan dan diberlakukan hal ini agar daerah ini tidak menjadi sarang maksiat,” jelasnya.
Suudi menyebutkan, perda tersebut sudah dibahas dan tinggal diparipurnakan. “Perda sudah dibahas, tinggal menunggu putusan paripurna. Mengenai putusan anggota DPRD Batang, masih menunggu pada tanggal 11 Desember mendatang saat paripurna perda itu,“ jelasnya.
Disebutkan, dari seluruh anggota DPR Batang, hanya anggota dari fraksi PDIP yang tidak mau membahas mengenai perda larangan peredaran minuman keras ini.
Usai berorasi dan memberikan surat dukungan, massa FPI kemudian membubarkan diri. Mereka berjanji pada saat paripurna perda larangan miras akan mendatangkan massa lebih banyak lagi agar perda tersebut bisa disahkan.
(rsa)