40 dokter di RSUD Wantampone demo, pelayanan tutup

Rabu, 27 November 2013 - 09:13 WIB
40 dokter di RSUD Wantampone demo, pelayanan tutup
40 dokter di RSUD Wantampone demo, pelayanan tutup
A A A
Sindonews.com - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Watampone terancam bakal terganggu setelah puluhan dokternya dikabarkan menggelar aksi solidaritas mogok kerja terkait salah satu rekannya yang terlibat proses hukum.

Di RSUD Tenriawaru Watampone yang telah berubah menjadi Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) mempekerjakan sebanyak 40 tenaga dokter baik dokter spesialis maupun umum.

Satu hari, sebelum digelarnya aksi mogok kerja yang rencananya akan digelar 27 November hari ini, pihak manajemen RSUD Tenriawaru Watampone telah mengumumkan kepada pengunjung dan pasien jika para dokter tidak akan memberikan pelayanan kesehatan di bagian Poli.

Humas RSUD Tenriawaru Watampone, Ramli, yang dikonfirmasi membenarkan rencana sejumlah dokter melakukan aksi mogok memberikan pelayanan kesehatan. Aksi para dokter tersebut merupakan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bone.

Kendati demikian, dia membantah jika seluruhnya dokter secara keseluruhan yang ada di RSUD akan serentak dan tidak termasuk pelayanan lain seperti di Unit Gawat Darurat (UGD), Pelayanan Rawat Inap dan ruangan lain.

"Papan pengumuman yang kita tempel di RSUD Tenriawaru tidak lain untuk memberikan informasi kepada pengunjung atau pasien jika bertanya kenapa tidak ada dokter dan sudah diinformasikan kalau ada aksi solidaritas teman sejawatnya yang tersangkut proses hukum", ujar Ramli kepada melalui ponselnya tadi malam.

Terkait dengan rencana pelayanan kesehatan di poli, Ramli menyebut jika 10 ruang polisi yang ada di RSUD Tenriawaru Watampone seperti Poli mata, gigi, THT, Umum, Internis, Saraf, Gizi, Anak, Kandungan dan Bedah. Di setiap Polinya, diisi setiap dokter perhari.

"Dokter yang melakukan aksi mogok bukan bagian dari manajemen RSUD, akan tetapi organisasi dan personalnya. Kalau pun ada aksinya itu bukan tanggung jawab kami," kata Ramli.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bone, Dr Alimuddin yang dikonfirmasi terkait adanya aksi mogok kerja yang mayoritas bertugas di RSUD Tenriawaru Watampone enggan mengomentari lebih jauh. Dia hanya mengatakan, jika aksi solidaritas yang dilakukannya adalah dokter se-Indonesia untuk rekannya yang tersangkut kasus hukum.

"Yang lebih tahu itu adalah sekretaris saya, silakan konfirmasi ke beliau," kata Dr A Alimuddin yang pernah menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bone, Andi Darwis Massalinri, mengatakan jika aksi para dokter tersebut merupakan aksi solidaritas yang tidak akan membawa dampak buruk kepada pelayanan dan hanya mendukung dengan memakai pita hitam dan doa dari seluruh dokter yang ada di RSUD Tenriawaru Watampone.

"Saya sudah tahu permasalahannya, Itu tidak benar akan tutup dan tidak boleh dilakukan. Ini orang sakit yang mau dilayani. Besok saya akan pantau rumah sakit itu," janji politikus PAN Bone ini.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6266 seconds (0.1#10.140)