Rapat pleno rekapitulasi Pilkada Garut molor

Senin, 25 November 2013 - 21:42 WIB
Rapat pleno rekapitulasi...
Rapat pleno rekapitulasi Pilkada Garut molor
A A A
Sindonews.com – Rapat pleno terbuka KPUD Kabupaten Garut dalam rangka rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Garut 2013, Selasa 26 November 2013, diprediksi molor.

Rapat yang seharusnya digelar di Graha Intan Balaera, Jalan Patriot Garut, pukul 10.00 WIB itu kemungkinan akan diundur.

Penyebabnya, salah satu anggota KPUD Garut harus menghadiri sidang gugatan terhadap Tim Seleksi Calon Anggota KPU di PTUN Bandung yang jadwalnya sama, yaitu pukul 10.00 WIB.

Ketua KPUD Kabupaten Garut Aja Rowikarim mengatakan, kehadiran anggota KPU di PTUN merupakan sebuah keharusan.

“Sebab bila tidak ada yang datang ke sana, itu sama dengan melecehkan hukum,” kata Aja, Senin (25/11/2013).

Akibatnya, lanjut dia, waktu pelaksanaan agenda rapat pleno KPUD Kabupaten Garut akan diundur beberapa jam. Meski begitu, Aja memastikan agenda penghitungan rekapitulasi suara ini tetap akan digelar pada Selasa besok.

Sementara itu, Anggota Divisi Teknis dan Kehumasan KPUD Kabupaten Garut, Abdal, menjelaskan, rapat pleno sangat mungkin diundur karena wajib dihadiri oleh sekurang-kurangnya empat anggota KPU.

Dengan demikian, rapat ini tidak akan digelar hingga salah satu dari anggota KPUD yang menghadiri sidang di PTUN Bandung, tiba di Garut.

“Lama atau tidaknya persidangan, itu ditentukan oleh hakim. Proses persidangan ini tentu akan berpengaruh kepada jalannya rapat pleno KPUD Garut terkait rekapitulasi suara. Rapat pleno tidak akan dimulai sebelum jumlah anggota KPUD Garut minimal empat orang. Ini tercantum dalam UU No 15 Tahun 2003 tentang penyelenggaraan pemilu,” ungkapnya.

Anggota KPUD Kabupaten Garut sendiri terdiri dari Aja Rowikarim (Ketua KPUD Garut), Abdal, Urip Sediana, dan Zaki. Dari informasi yang dihimpun, salah satu anggota KPUD Garut yang akan menghadiri sidang gugatan di PTUN Bandung ini adalah Zaki.

Terkait pelaksanaan rekapitulasi suara di rapat pleno terbuka KPUD Kabupaten Garut, Calon Bupati (Cabup) Garut Agus Hamdani mengatakan, dirinya telah mengimbau seluruh tim suksesnya untuk menjaga kondusifitas.

Tidak hanya itu, ia pun telah mengingatkan kepada para timnya agar siap menerima keputusan dari rapat pleno tersebut.

“Sesuai dengan ikrar sebelumnya, bahwa kita harus siap kalah dan menang. Saya sudah sampaikan ini kepada tim sukses pasangan AKUR (Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin). Namun, saya tidak bisa menahan atau mencegah bila ada sesuatu sebagai bentuk tanggapan dari simpatisan. Itu hak mereka. Kalau dari tim sukses sendiri, saya pastikan akan tertib,” katanya.

Berbeda dengan Agus, Cabup Garut Rudy Gunawan mengatakan, kubunya akan mampu menahan diri dalam agenda rekapitulasi suara di KPUD Kabupaten Garut. Pasalnya, Rudy megaku tidak memiliki simpatisan.

“Tim saya tidak banyak. Saya juga tidak memiliki simpatisan massa. Hanya 20 orang saja nanti yang akan hadir, itu juga dari tim sukses. Justru saya meminta kepada masyarakat yang mendukung pasangan kami, agar berdoa di rumah. Sebab, rapat pleno ini akan memutuskan nasib Garut lima tahun ke depan,” ucapnya.

Terpisah, Kapolres Garut AKBP Arif Rachman mengatakan, pihaknya telah menyiagakan ribuan personel untuk mengawal jalannya proses rapat pleno terbuka KPUD Garut.

Ribuan personel aparat kepolisian ini berasal dari Polres Garut, Brimob Polda Jabar, Polres Tasikmalaya, dan Polres Ciamis.

“Mereka disiagakan di sejumlah titik yang kami nilai rawan. Beberapa tempat utama yang harus dijaga ini adalah Gedung Graha Intan Balarea sebagai tempat berlangsungnya rapat pleno KPUD Garut, tempat pemerintahan, rumah masing-masing calon bupati, dan objek vital lainnya,” katanya.

Menurut Arif, pihaknya akan memberlakukan zona khusus di kawasan tempat rapat rapat pleno digelar, yaitu kawasan Jalan Patriot. Orang yang bisa masuk ke lokasi tersebut, kata dia, hanyalah undangan.

Tidak hanya personel kepolisian, anggota TNI pun dilibatkan dalam pengamanan rapat pleno tersebut. Dandim 0611 Garut Letkol Inf Hadi Suseno mengatakan, pihaknya akan menerjunkan sekira 200 prajurit TNI.

“Kalau kurang, kita akan meminta bantuan dari Bataliyon 301 Prabu Kian Santang. Kita lihat situasi saja,” ujarnya.

Dari pemantauan SINDO, aparat keamanan dari unsur kepolisian sudah diterjunkan di sejumlah objek vital Kabupaten Garut. Di kawasan Simpang Lima Garut misalnya, ratusan anggota Dalmas (pengendali massa) dan Brimob Polda Jabar telah disiagakan.

Sementara belasan kendaraan kepolisian seperti truk dan mobil baik dari Polres Ciamis dan Tasikmalaya, hilir mudik di sejumlah ruas jalan protokol.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8689 seconds (0.1#10.140)