Gelombang 5-7 meter ancam perairan Sulselbar
A
A
A
Sindonews.com - Gelombang tinggi antara 5-7 meter mengancam seluruh perairan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) antara Desember 2013 hingga Februari 2014.
Selama tiga bulan itu, Badan Search and Rescue (Basarnas) Makassar siaga satu bencana pelayaran khususnya di Selat Makassar, perairan Selayar dan Sulbar, hingga teluk Bone. Basarnas Makassar menyiagakan tiga unit kapal Rescue Boat (RB) yang disebar di tiga titik ini.
Kapal RB 207 dengan panjang 36 meter disiagakan disekitar Makassar, RB 303 (28 meter) disiagakan di Mamuju Sulbar, serta RB 302 (20 meter) disiagakan di pelabuhan Bajoe, Bone. Kapal RB 207 akan beropesasi sampai laut selayar. Dalam mengantisipasi ombak tinggi di teluk Bone, Basarnas juga menyiagakan kapal RB di pelabuhan Kolaka, Sulawesi Tenggara.
“Kami memusatkan konsentrasi pada musibah pelayaran. Ini untuk mengantisipasi ketinggian gelombang yang bisa menembus 5-7 meter pada musim angin barat. Bukan hanya di selat Makassar tetapi menyebar ke perairan Sulbar dan Selayar sampai teluk Bone,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Deden Ridwansyah kepada SINDO di Makassar, Minggu (24/11/2013).
Menurut dia, paling rawan gelombang tinggi adalah perahu penyeberangan ke pulau-pulau kecil seperti dari Kota Makassar ke gugusan pulau Spermonde, Pangkajene Kepulauan.
Demikian juga dengan kapal Feri yang melayani penyebrangan antar pulau seperti, Bukulumba-Selayar, Bone-Kolaka, Siwa-Sultra, Palopo-Sultra, Sinjai Sultra, Parepare-Kalimantan.
“Mengacu pada data kecelakaan lalu lintas di laut sebelumnya, transportasi penyeberangan yang mendominasi. Kami sudah berkoordinasi dengan semua instansi terkait termasuk Syah Bandar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, SAR Universitas, untuk mengantisipasinya,” ujarnya.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah VI Makassar memperkirakan ketinggian gelombang diperairan Sulselbar khususnya di selat Makassar diatas 3 meter pada Desember 2013 dan Januari 2014. Peringatan itu telah dikirim BMKG ke seluruh PT Pelni dan seluruh otoritas pelabuhan rakyat.
“Gelombang di atas 3 meter sudah kategori berbahaya untuk pelayaran khususnya untuk kapal-kapal kecil. Bahkan untuk kapal nelayan di atas 2 meter sudah berbahaya,” kata Kepala Bidang Pelayanan Jasa BMKG Makassar, Soejarwo.
Selama tiga bulan itu, Badan Search and Rescue (Basarnas) Makassar siaga satu bencana pelayaran khususnya di Selat Makassar, perairan Selayar dan Sulbar, hingga teluk Bone. Basarnas Makassar menyiagakan tiga unit kapal Rescue Boat (RB) yang disebar di tiga titik ini.
Kapal RB 207 dengan panjang 36 meter disiagakan disekitar Makassar, RB 303 (28 meter) disiagakan di Mamuju Sulbar, serta RB 302 (20 meter) disiagakan di pelabuhan Bajoe, Bone. Kapal RB 207 akan beropesasi sampai laut selayar. Dalam mengantisipasi ombak tinggi di teluk Bone, Basarnas juga menyiagakan kapal RB di pelabuhan Kolaka, Sulawesi Tenggara.
“Kami memusatkan konsentrasi pada musibah pelayaran. Ini untuk mengantisipasi ketinggian gelombang yang bisa menembus 5-7 meter pada musim angin barat. Bukan hanya di selat Makassar tetapi menyebar ke perairan Sulbar dan Selayar sampai teluk Bone,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Deden Ridwansyah kepada SINDO di Makassar, Minggu (24/11/2013).
Menurut dia, paling rawan gelombang tinggi adalah perahu penyeberangan ke pulau-pulau kecil seperti dari Kota Makassar ke gugusan pulau Spermonde, Pangkajene Kepulauan.
Demikian juga dengan kapal Feri yang melayani penyebrangan antar pulau seperti, Bukulumba-Selayar, Bone-Kolaka, Siwa-Sultra, Palopo-Sultra, Sinjai Sultra, Parepare-Kalimantan.
“Mengacu pada data kecelakaan lalu lintas di laut sebelumnya, transportasi penyeberangan yang mendominasi. Kami sudah berkoordinasi dengan semua instansi terkait termasuk Syah Bandar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, SAR Universitas, untuk mengantisipasinya,” ujarnya.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah VI Makassar memperkirakan ketinggian gelombang diperairan Sulselbar khususnya di selat Makassar diatas 3 meter pada Desember 2013 dan Januari 2014. Peringatan itu telah dikirim BMKG ke seluruh PT Pelni dan seluruh otoritas pelabuhan rakyat.
“Gelombang di atas 3 meter sudah kategori berbahaya untuk pelayaran khususnya untuk kapal-kapal kecil. Bahkan untuk kapal nelayan di atas 2 meter sudah berbahaya,” kata Kepala Bidang Pelayanan Jasa BMKG Makassar, Soejarwo.
(rsa)