Berang, SBY pukuli Tony Abbott di Solo

Jum'at, 22 November 2013 - 16:23 WIB
Berang, SBY pukuli Tony...
Berang, SBY pukuli Tony Abbott di Solo
A A A
Sindonews.com - Raut wajah Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terlihat merah padam begitu melihat Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott, melintas di hadapannya.

Tidak lama, SBY kemudian menghentikan langkah Abbott tersebut dan langsung memarahinya. Kemarahan SBY tersebut tidak terkendali, hingga akhirnya SBY langsung menghajar dan memukuli Abbott tanpa ampun. Akibat pukulan SBY yang telak, orang nomor satu di Pemerintahan Australia itu langsung jatuh tersungkur.

Abbott, bahkan berteriak-teriak minta tolong untuk menyelamatkannya dari pukulan SBY. Akan tetapi warga yang datang justru membantu SBY untuk memukul Abbott, hingga akhirnya menyerah dan tidak sadarkan diri.

Kemarahan SBY tersebut terjadi akibat penyadapan yang dilakukan oleh Intelijen Australia kepada SBY beserta jajaran pemerintahan di bawahnya.

Aksi pemukulan tersebut hanyalah aksi teatrikal yang dilakukan komunitas masyarakat pendukung pemutusan hubungan diplomatik Indonesia dengan Australia.

Koordinator aksi, Bambang Saptono, menyebutkan aksi teaterlikat tersebut dilakukan sebagai sindiran terhadap pemerintah Indonesia yang kurang tegas menanggapi masalah penyadapan.

Padahal, masalah penyadapan tersebut dinilai telah melukai hati dan rakyat Indonesia. Namun, pemerintah tidak melakukan tindakan tegas, bahkan menurutnya, pemerintah justru membiarkan saat Australia mengejek Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, yang mirip artis porno.

"Ini sebagai kritikan tajam yang kami lakukan kepada Presiden. Kami minta agar presiden melakukan tindakan tegas dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Australia," ucapnya.

Katanya, pemutusan hubungan diplomatik tersebut memang sangat penting agar Australia tersebut jera dan memperihtungkan keberadaan Indonesia. Jika hal ini tidak dilakukan, dikhawatirkan Australia akan bertindak lebih dari saat ini.

"Kita tunggu ketegasan Presiden SBY, jangan mau dikerjai terus-menerus oleh negara asing," ucap Bambang.

Sementara itu peserta aksi HM Sungkar, berharap agar penyelesaian kasus penyadapan tersebut dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu agar tidak berlarut-larut. Selain itu pemerintah juga harus mencari tahu, mengapa negara kita disadap oleh negara lain.

"Kita cari tahu apa yang disadap dan kita harus memperbaiki teknologi kita agar tidak disadap oleh negara lain," ucapnya.

Baca juga: Indonesia-Australia memanas, TNI fokus latihan tempur

Ditarik dari Aussie, 5 pesawat tempur & 2 Hercules tiba
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6610 seconds (0.1#10.140)