Peternak keluhkan abu vulkanik Merapi
A
A
A
Sindonews.com - Pasca erupsi Gunung Merapi dinihari tadi sekira pukul 04.30 Wib, sejumlah daerah yang berada di radius 50 kilometer (km) dari puncak gunung teraktif di dunia tersebut terkena hujan abu vulkanik. Meski tidak mengganggu aktivitas masyarakat, namun abu vulkanik tersebut mengotori udara dan mencemari pakan ternak.
Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang. Abu vulkanik hasil erupsi Merapi yang berterbangan di udara menempel pada rumput pakan hewan ternak seperti sapi dan kambing.
Akibatnya, para pemilik hewan ternak harus bekerja ekstra untuk membersihkan rumput dari debu vulkanik sebelum diberikan kepada hewan ternaknya. Sebab jika debu vulkanik termakan hewan ternak bisa menimbulkan penyakit.
"Abu vulkanik Merapi, jika masuk ke dalam perut hewan bisa menimbulkan penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, rumput yang terkena abu sebelum diberikan ke hewan ternak harus dibersihkan dulu. Ini cukup menguras tenaga," kata salah seorang peternak sapi di Kaliwungu, Wirorejo (55), Senin (18/11/2013).
Menurut dia, hujan abu vulkanik hasil erupsi Gunung Merapi mulai mengguyur desa sekira pukul 06.00 Wib dan mulai reda sekira pukul 08.00 Wib. Namun hujan abu tidak begitu tebal sehinga tak mengganggu aktivitas masyarakat.
"Semuanya terkena abu. Kami jadi repot," ujarnya.
Warga lain, Sudiro (57), menuturkan, meski tidak mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat, namun hujan abu vulkanik hasil erupsi Gunung Merapi sempat membuat resah para peternak di Kaliwungu. Sebab selain menyusahkan peternak, abu tersebut membahayakan kesehatan ternak.
"Abu vulkanik bentuknya seperti kristal, jika masuk perut hewan bisa merusak pencernaakan. Jadi sebelum memberi makan hewan, kami harus membersihkan rumput dulu," ucapnya.
Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang. Abu vulkanik hasil erupsi Merapi yang berterbangan di udara menempel pada rumput pakan hewan ternak seperti sapi dan kambing.
Akibatnya, para pemilik hewan ternak harus bekerja ekstra untuk membersihkan rumput dari debu vulkanik sebelum diberikan kepada hewan ternaknya. Sebab jika debu vulkanik termakan hewan ternak bisa menimbulkan penyakit.
"Abu vulkanik Merapi, jika masuk ke dalam perut hewan bisa menimbulkan penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, rumput yang terkena abu sebelum diberikan ke hewan ternak harus dibersihkan dulu. Ini cukup menguras tenaga," kata salah seorang peternak sapi di Kaliwungu, Wirorejo (55), Senin (18/11/2013).
Menurut dia, hujan abu vulkanik hasil erupsi Gunung Merapi mulai mengguyur desa sekira pukul 06.00 Wib dan mulai reda sekira pukul 08.00 Wib. Namun hujan abu tidak begitu tebal sehinga tak mengganggu aktivitas masyarakat.
"Semuanya terkena abu. Kami jadi repot," ujarnya.
Warga lain, Sudiro (57), menuturkan, meski tidak mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat, namun hujan abu vulkanik hasil erupsi Gunung Merapi sempat membuat resah para peternak di Kaliwungu. Sebab selain menyusahkan peternak, abu tersebut membahayakan kesehatan ternak.
"Abu vulkanik bentuknya seperti kristal, jika masuk perut hewan bisa merusak pencernaakan. Jadi sebelum memberi makan hewan, kami harus membersihkan rumput dulu," ucapnya.
(rsa)