2014, Brimob harus lebih waspada
A
A
A
Sindonews.com - Hari jadi Korps Brigade Mobile (Brimob) Polri ke-68 diperingati secara sederhana, di Markas Komando Brimob Sulselbar, di Jalan KS Situbun. Selain dilakukan upacara, turut dilaksanakan sejumlah atraksi bela diri, dan freestyle oleh pasukan pemukul Polri tersebut.
Kapolda Sulselbar Irjen Pol Burhanuddin Andi dalam amanahnya meminta, seluruh pasukan Brimob untuk mempersiapkan diri menyambut pengamanan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
Menurut Burhanuddin, bukan tidak mungkin, ajang politik akbar itu akan dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggungjawab untuk membuat situasi di Sulsel menjadi kacau.
Olehnya itu, Brimob harus bisa menjadi benteng terakhir pengamanan kepolisian, untuk meredam segala sesuatu yang bisa mengancam stabilitas keamanan.
"Jelang Pilpres nanti, Brimob harus lebih eksis mempersiapkan diri dan stamina dari segala kerawanan yang mungkin timbul," kata jenderal bintang dua ini, Kamis (14/11/2013).
Pasukan pemukul ini diharapkan bisa menjadi lapis terakhir dalam menyelesaikan masalah, khususnya yang mengganggu ketertiban umum dan anarkistis. "Dalam pengamanan skala besar, Brimob selalu ada terdepan. Latih terus taktis dan mental," bebernya.
Burhanuddin menambahkan, para personel Brimob sebagai polisi istimewa diminta untuk tetap mengedepankan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam bertugas. Selain itu, sikap humanis profesional dijunjung tinggi dalam mengawal keamanan di daerah ini.
Polri juga akan memberlakukan sistem sembako murah di jajaran satuan Brimob Polda Sulsel. Sembako murah itu, untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh personel.
Sembako tersebut, ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan anggota Brimob. Selain itu, Polri juga telah membentuk Yayasan Cahaya Teratai. Yayasan ini dibentuk untuk langkah perhatian keluarga anggota Brimob yang telah meninggal dunia.
Kapolda Sulselbar Irjen Pol Burhanuddin Andi dalam amanahnya meminta, seluruh pasukan Brimob untuk mempersiapkan diri menyambut pengamanan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
Menurut Burhanuddin, bukan tidak mungkin, ajang politik akbar itu akan dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggungjawab untuk membuat situasi di Sulsel menjadi kacau.
Olehnya itu, Brimob harus bisa menjadi benteng terakhir pengamanan kepolisian, untuk meredam segala sesuatu yang bisa mengancam stabilitas keamanan.
"Jelang Pilpres nanti, Brimob harus lebih eksis mempersiapkan diri dan stamina dari segala kerawanan yang mungkin timbul," kata jenderal bintang dua ini, Kamis (14/11/2013).
Pasukan pemukul ini diharapkan bisa menjadi lapis terakhir dalam menyelesaikan masalah, khususnya yang mengganggu ketertiban umum dan anarkistis. "Dalam pengamanan skala besar, Brimob selalu ada terdepan. Latih terus taktis dan mental," bebernya.
Burhanuddin menambahkan, para personel Brimob sebagai polisi istimewa diminta untuk tetap mengedepankan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam bertugas. Selain itu, sikap humanis profesional dijunjung tinggi dalam mengawal keamanan di daerah ini.
Polri juga akan memberlakukan sistem sembako murah di jajaran satuan Brimob Polda Sulsel. Sembako murah itu, untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh personel.
Sembako tersebut, ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan anggota Brimob. Selain itu, Polri juga telah membentuk Yayasan Cahaya Teratai. Yayasan ini dibentuk untuk langkah perhatian keluarga anggota Brimob yang telah meninggal dunia.
(san)