Pembebasan lahan PLTGU Karimunjawa alot
A
A
A
Sindonews.com - Proses pembebasan lahan untuk kepentingan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, hingga kini masih alot. Sebab masih ada sekira 1.100 meter persegi lahan milik warga sekitar yang belum bisa dibebaskan.
PLTGU rencananya dibangun di Dukuh Legon Desa Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa. Lahan yang dibutuhkan untuk PLTGU ini sekira 7.500 meter persegi. Proses pembebasan lahan sudah dimulai beberapa waktu lalu dan ditargetkan bisa rampung akhir tahun ini.
Sebab awal tahun 2014, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah-DIY akan memulai pembangunan fisik PLTGU yang berkapasitas 3 megawatt (MW) atau sama seperti pembangkit serupa yang dibangun di Kabupaten Pelelawan Provinsi Riau.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Sholih, mengatakan pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan dana sekitar Rp900 juta untuk pembebasan lahan PLTGU di Dukuh Legon. Hanya sayangnya, hingga kini proses negosiasi pembebasan lahan milik warga belum sepenuhnya rampung.
Katanya, masih ada pemilik lahan yang meminta nominal lebih tinggi dari harga yang sudah ditetapkan tim appraisal. Sholih sendiri enggan menyebut secara detil harga taksiran appraisal maupun nominal yang diminta pemilik lahan. Sebab menurutnya hal itu adalah bagian dari rahasia yang tidak boleh diungkap ke publik.
“Soal harga itu rahasia. Meski masih ada persoalan tapi kita optimis akhir tahun ini pasti urusan pembebasan lahan selesai,” kata Sholih, di Jepara, Rabu (13/11/2013).
Lahan yang diproyeksikan untuk PLTGU diketahui milik tiga warga Karimunjawa. Dua pemilik yang lahannya sekira 6.400 meter persegi sudah sepakat dengan harga appraisal. Sedang satu pemilik lahan sekitar 1.100 meter persegi belum sepakat dengan harga yang ditawarkan. Persoalannya, lokasi lahan 1.100 meter persegi tersebut direncanakan menjadi akses jalan menuju tempat PLTGU.
PLTGU rencananya dibangun di Dukuh Legon Desa Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa. Lahan yang dibutuhkan untuk PLTGU ini sekira 7.500 meter persegi. Proses pembebasan lahan sudah dimulai beberapa waktu lalu dan ditargetkan bisa rampung akhir tahun ini.
Sebab awal tahun 2014, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah-DIY akan memulai pembangunan fisik PLTGU yang berkapasitas 3 megawatt (MW) atau sama seperti pembangkit serupa yang dibangun di Kabupaten Pelelawan Provinsi Riau.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Sholih, mengatakan pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan dana sekitar Rp900 juta untuk pembebasan lahan PLTGU di Dukuh Legon. Hanya sayangnya, hingga kini proses negosiasi pembebasan lahan milik warga belum sepenuhnya rampung.
Katanya, masih ada pemilik lahan yang meminta nominal lebih tinggi dari harga yang sudah ditetapkan tim appraisal. Sholih sendiri enggan menyebut secara detil harga taksiran appraisal maupun nominal yang diminta pemilik lahan. Sebab menurutnya hal itu adalah bagian dari rahasia yang tidak boleh diungkap ke publik.
“Soal harga itu rahasia. Meski masih ada persoalan tapi kita optimis akhir tahun ini pasti urusan pembebasan lahan selesai,” kata Sholih, di Jepara, Rabu (13/11/2013).
Lahan yang diproyeksikan untuk PLTGU diketahui milik tiga warga Karimunjawa. Dua pemilik yang lahannya sekira 6.400 meter persegi sudah sepakat dengan harga appraisal. Sedang satu pemilik lahan sekitar 1.100 meter persegi belum sepakat dengan harga yang ditawarkan. Persoalannya, lokasi lahan 1.100 meter persegi tersebut direncanakan menjadi akses jalan menuju tempat PLTGU.
(rsa)