1 juta lebih orang Jatim berpotensi HIV/AIDS
A
A
A
Sindonews.com - Seperti Fenomena gunung Es, jumlah penderita HIV/AIDS di Jawa Timur terus meningkat. Estimasinya mencapai 1.003.715 orang berpotensi tertular penyakit mematikan itu.
"Data tersebut kami terima dari Dinas Kesehatan jumlahnya mencapai 1 juta lebih berpotensi terkena HIV," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Jawa Timur, Otto Bambang Wahyudi pada Selasa (12/11/2013).
Estimasi didapat dari seseorang yang pernah jajan di lokalisasi dan pengguna napza melalui jarum suntik.
Ia menjelaskan, rentan terjangkit virus ini adalah para pelaku seks bebas dan pengguna narkoba melalui jarum suntik. Parapemter terpapar virus ini adalah mereka atau lelaki yang melakukan hubungan seks dengan PSK meski setahun sekali sudah beresiko.
Sementara data yang ada, jumlah warga yang positif HIV/AIDS untuk tahun 2013 ini mencapai 17.775 orang. Angka tersebut memang terbilang rendah pada tahun 2013 dari estimasi yang mencapai 57.321 orang.
Kemudian dari data yang ada pula, selama tahun 2013 terdapat 32 orang meninggal akibat HIV/AIDS. Jumlah tersebut turun dibanding tahun 2012 yang mencapai 228 orang.
Kata Otto, sebagian besar penderita HIV meninggal adalah pria yang memiliki rekam jejak suka 'jajan' di lokalisasi.
"Sebagian besar terkena HIV/AIDS dan mati adalah lelaki. Soal jumlah pastinya kami masih melakukan pengecekan," katanya.
Untuk itu pihaknya terus melakukan sosialisasi pada masyarakat soal bahaya HIV/AIDS. Saat ini pihaknya telah melibatkan posyandu dalam sosialisasi HIV/AIDS seperti di sebuah posyandu di Probolinggo.
Harapannya mereka terbuka sehingga bisa cepat ditangani sehingga tak sampai pada tahap AIDS yang mematikan itu.
KPA terus melakukan sosialisasi agar masyarakat penderita penyakit ini dapat terdeteksi. Tujuannya adalah dengan mudah dilakukan pengobatan sehingga kemungkinan untuk sembuh dapat diupayakan.
"Saat ini masih banyak penderita HIV yang tak mau mengakui sehingga kondisi ini seperti fenomena gunung es,” pungkasnya.
"Data tersebut kami terima dari Dinas Kesehatan jumlahnya mencapai 1 juta lebih berpotensi terkena HIV," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Jawa Timur, Otto Bambang Wahyudi pada Selasa (12/11/2013).
Estimasi didapat dari seseorang yang pernah jajan di lokalisasi dan pengguna napza melalui jarum suntik.
Ia menjelaskan, rentan terjangkit virus ini adalah para pelaku seks bebas dan pengguna narkoba melalui jarum suntik. Parapemter terpapar virus ini adalah mereka atau lelaki yang melakukan hubungan seks dengan PSK meski setahun sekali sudah beresiko.
Sementara data yang ada, jumlah warga yang positif HIV/AIDS untuk tahun 2013 ini mencapai 17.775 orang. Angka tersebut memang terbilang rendah pada tahun 2013 dari estimasi yang mencapai 57.321 orang.
Kemudian dari data yang ada pula, selama tahun 2013 terdapat 32 orang meninggal akibat HIV/AIDS. Jumlah tersebut turun dibanding tahun 2012 yang mencapai 228 orang.
Kata Otto, sebagian besar penderita HIV meninggal adalah pria yang memiliki rekam jejak suka 'jajan' di lokalisasi.
"Sebagian besar terkena HIV/AIDS dan mati adalah lelaki. Soal jumlah pastinya kami masih melakukan pengecekan," katanya.
Untuk itu pihaknya terus melakukan sosialisasi pada masyarakat soal bahaya HIV/AIDS. Saat ini pihaknya telah melibatkan posyandu dalam sosialisasi HIV/AIDS seperti di sebuah posyandu di Probolinggo.
Harapannya mereka terbuka sehingga bisa cepat ditangani sehingga tak sampai pada tahap AIDS yang mematikan itu.
KPA terus melakukan sosialisasi agar masyarakat penderita penyakit ini dapat terdeteksi. Tujuannya adalah dengan mudah dilakukan pengobatan sehingga kemungkinan untuk sembuh dapat diupayakan.
"Saat ini masih banyak penderita HIV yang tak mau mengakui sehingga kondisi ini seperti fenomena gunung es,” pungkasnya.
(lns)