Pemilihan Wawali Surabaya berjalan 'alot'
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya masih berjalan alot. Hingga saat ini, DPRD Kota Surabaya masih belum bisa menggelar rapat paripurna karena banyak anggota dewan yang mangkir.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana belum bisa memastikan kapan pemilihan Wawali itu akan digelar.
"Rapat paripurna diskorsing dengan waktu lebih dari satu Jam. Asumsinya, bisa 48 jam, 200 Jam. Karena anggota dewan belum kuorum. Kita masih nunggu itu," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kamis (7/11/2013).
Ia menjelaskan, keputusan untuk menskorsing memang sudah sesui dengan tata tertib (Tatib) pemilihan Wawali. Namun, batasan untuk menskorsing sidang paripurna hanya dua kali. Dan dalam waktu skorsing ini, dilakukan lobi-lobi agar rapat paripurna bisa kuorum.
"Agar rapat bisa kuorum minimal dihadiri 37 Anggota dewan. Saat ini sudah ada 32 yang tanda tangan di daftar kehadiran. Saya berharap para anggota dewan mengedepankan kepentingan rakyat Surabaya. Jika begini terus, maka banyak agenda-agenda DPRD yang terbengkalai," ujarnya.
Alotnya pemilihan Wawali Surabaya ini lantaran banyaknya beda pendapat di internal DPRD Surabaya. Namun demikian, perbedaan pendapat adalah hal yang biasa. Karena DPRD adalah lembaga politik yang terdiri dari bermacam-macam partai. Perbedaan ini dapat diseleseikan dengan cara duduk bersama.
"Jika Paripurna saja tidak hadir mana bisa menyeleseikan persoalan ini," katanya.
Wisnu juga mengaku tidak bisa memastikan kapan rapat paripurna pemilihan Wawali Surabaya ini dibuka kembali. "Yang jelas maksimal skorsing hanya dua kali. Ini baru pertama skorsing," tukasnya.
Informasi yang beredar, pemilihan Wawali Surabaya ini berjalan alot karena terjadi tarik ulur kepentingan di antara sejumlah fraksi di DPRD Surabaya.
Ada yang berkepentingan pemilihan Wawali Surabaya dilakukan segera dan ada yang sengaja mengolor-olor agar jabatan Wawali kosong. Kursi Wawali Surabaya ini kosong sepeninggal Bambang DH. Pasalnya, Bambang DH mengundurkan diri karena maju sebagai Cagub Jawa Timur pada Mei 2013 lalu.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana belum bisa memastikan kapan pemilihan Wawali itu akan digelar.
"Rapat paripurna diskorsing dengan waktu lebih dari satu Jam. Asumsinya, bisa 48 jam, 200 Jam. Karena anggota dewan belum kuorum. Kita masih nunggu itu," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kamis (7/11/2013).
Ia menjelaskan, keputusan untuk menskorsing memang sudah sesui dengan tata tertib (Tatib) pemilihan Wawali. Namun, batasan untuk menskorsing sidang paripurna hanya dua kali. Dan dalam waktu skorsing ini, dilakukan lobi-lobi agar rapat paripurna bisa kuorum.
"Agar rapat bisa kuorum minimal dihadiri 37 Anggota dewan. Saat ini sudah ada 32 yang tanda tangan di daftar kehadiran. Saya berharap para anggota dewan mengedepankan kepentingan rakyat Surabaya. Jika begini terus, maka banyak agenda-agenda DPRD yang terbengkalai," ujarnya.
Alotnya pemilihan Wawali Surabaya ini lantaran banyaknya beda pendapat di internal DPRD Surabaya. Namun demikian, perbedaan pendapat adalah hal yang biasa. Karena DPRD adalah lembaga politik yang terdiri dari bermacam-macam partai. Perbedaan ini dapat diseleseikan dengan cara duduk bersama.
"Jika Paripurna saja tidak hadir mana bisa menyeleseikan persoalan ini," katanya.
Wisnu juga mengaku tidak bisa memastikan kapan rapat paripurna pemilihan Wawali Surabaya ini dibuka kembali. "Yang jelas maksimal skorsing hanya dua kali. Ini baru pertama skorsing," tukasnya.
Informasi yang beredar, pemilihan Wawali Surabaya ini berjalan alot karena terjadi tarik ulur kepentingan di antara sejumlah fraksi di DPRD Surabaya.
Ada yang berkepentingan pemilihan Wawali Surabaya dilakukan segera dan ada yang sengaja mengolor-olor agar jabatan Wawali kosong. Kursi Wawali Surabaya ini kosong sepeninggal Bambang DH. Pasalnya, Bambang DH mengundurkan diri karena maju sebagai Cagub Jawa Timur pada Mei 2013 lalu.
(lns)