Kirab kerbau bule kraton, puncak perayaan malam satu suro

Selasa, 05 November 2013 - 04:26 WIB
Kirab kerbau  bule  kraton, puncak perayaan malam satu suro
Kirab kerbau bule kraton, puncak perayaan malam satu suro
A A A
Sindonews.com - Puncak perayaan malam satu suro di Keraton Surakarta diwarnai dengan kirab budaya. Sekitar pukul 01.00 WIB, kerbau dan senjata pusaka kerajaan diarak mengelilingi kompleks istana dan sebagian kota. Ribuan masyarakat berbondong-bondong untuk mengalap berkah dari ritual ini.

Malam tahun baru jawa, disambut oleh masyarakat Surakarta dengan antusias di Kota Solo, Jawa Tengah, mereka tumpah ruah menyambut kirab pusaka Keraton Surakarta. Kirab pusaka dicucuk lampahi atau di pimpin oleh dekapan ekor kerbau bule keturunan Kiai Slamet. Kerbau kerbau tersebut merupakan kerbau bule pusaka keraton.

Iring-iringan kirab dimulai dari Kori Kamandungan (pintu utama) menuju ke alun-alun Utara melewati rute yang ditentukan, 8 kerbau bule menjadi cucuk lampah (pemimpin) barisan diikuti ratusan abdi dalem yang membawa obor dan tombak prajurit. Sayangnya tak terlihat pusaka keraton yang biasanya diikut sertakan.

Salah satu kerabat KGPH Puger mengakui bahwa kirab 1 Suro kali ini tak bisa menyertakan pusaka kraton dan yang ditampilkan pusaka masing-masing, sayangnya beliau tidak bersedia menjelaskan lebih lanjut.

Puger menambahkan, meski tanpa pusaka kirab tetap berjalan dan tidak mengurangi makna.
Tidak munculnya pusaka ini membuat warga Solo kecewa, mereka hanya melihat kerbau bule tanpa melihat secara langsung pusaka keraton.

Prosesi kirab ini dilangsungkan setiap tahun, dalam rangka menyambut Tahun Baru Muharam atau dalam tradisi jawa disebut bulan suro. Bulan Suro dalam kepercayaan kejawen memiliki nilai mistis yang tinggi karena pada tanggal ini masyarakat percaya bahwa para dewa sedang punya hajatan. Maka tidak ada satu orangpun yang berani mengadakan hajatan di bulan ini.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4868 seconds (0.1#10.140)