Ribuan warga berebut air jamasan pusaka mangkunegaran
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan warga yang datang dari berbagai penjuru Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, berebut air jamasan pusaka di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Senin (4/11/2013) malam. Jamasan pusaka tersebut dilakukan jelang malam tahun baru Hijriyah atau malam satu Suro dalam penanggalan jawa.
Berdasar pantauan KORAN SINDO, ribuan warga mulai memadati kompkels Pura Mangkunegaran sejak Pukul 07.00 WIB. Hujan deras yang sempat mengguyur Kota Solo, Senin Petang tidak menyurutkan niatan warga untuk memadati kompleks pura. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa semua memadati pelataran pura tersebut.
Tepat pukul 08.00 WIB, pusaka yang telah dijamasi dengan air kembang setaman langsung dikirab mengelilingi kompleks Pura Mangkunegaran. Sesaat kemudian ribuan warga yang sudah memadati kompleks tersebut langsung berebut air jamasan tersebut. mereka menggunakan air bekas jamasan itu untuk membasuh muka, tangan dan rambut mereka. Tidak hanya itu para warga tersebut memasukkan air jamasan itu ke dalam botol-botol kecil yang mereka bawa dari rumah.
Aksi berebut air tersebut cukup panas dan bahkan beberapa orang yang berusia lanjut tampak terinjak-injak oleh warga lain yang juga berebut air. Namun kesigapan petugas keamanan mampu menyelamatkan warga yang terinjak-injak tersebut.
Setelah air habis, ribuan warga tak kunjung meninggalkan lokasi, warga tersebut mengasih sisa-sisa air yang menetes ke lantai untuk kemudian dibasuhkan ke muka mereka. Salah seorang warga asal, Karangkidul, Kabupaten Bantul, DIY, Setu, 70, menyebutkan air tersebut diyakini memiliki khasiat yang luar biasa. Menurutnya air tersebut mampu mendatangkan kesehatan, kesembuhan, dan juga rezeki bagi para warga yang mendapatkannya.
Sehingga ia mengaku tidak rugi datang ke Pura Mangkunegaran hanya untuk mencari air tersebut. Ia berharap air yang didapatkan tersebut nantinya bisa membawa aura positif bagi dirinya dan keluarganya dalam waktu setahun ini. “Ini bisa mendatangkan hal yang baik dan semoga itu semua menaungi keluarga kami,” ucapnya Kepada KORAN SINDO.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Waginem, 67, warga Popongan Karanganyar, menurutnya air tersebut mampu membebaskan dirinya dari berbagai penyakit yang ada. “Ini untuk kesehatan diri saya dan keluarga. Banyak penyakit yang bisa disembuhkan dengan air ini,” ucapnya.
Pengaggeng Pondropuro Pura Mangkunegaran Mas Ngabehi Supriyanto Waluyo, menyebutkan kirab dan jamasan pusaka tersebut merupakan agenda tahunan yang dilakukan oleh Pura Mangkunegaran saat pergantian tahun. Menurutnya pusaka yang dijamas tersebut ada enam tombak kuno dan satu pusaka lainnya. “Prosesi puncak ini dilakukan pada pukul 00.00-01.00 WIB, saat ini seluruh kerabat mangkunegaran bakal bermeditasi bersama,” tegasnya.
Berdasar pantauan KORAN SINDO, ribuan warga mulai memadati kompkels Pura Mangkunegaran sejak Pukul 07.00 WIB. Hujan deras yang sempat mengguyur Kota Solo, Senin Petang tidak menyurutkan niatan warga untuk memadati kompleks pura. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa semua memadati pelataran pura tersebut.
Tepat pukul 08.00 WIB, pusaka yang telah dijamasi dengan air kembang setaman langsung dikirab mengelilingi kompleks Pura Mangkunegaran. Sesaat kemudian ribuan warga yang sudah memadati kompleks tersebut langsung berebut air jamasan tersebut. mereka menggunakan air bekas jamasan itu untuk membasuh muka, tangan dan rambut mereka. Tidak hanya itu para warga tersebut memasukkan air jamasan itu ke dalam botol-botol kecil yang mereka bawa dari rumah.
Aksi berebut air tersebut cukup panas dan bahkan beberapa orang yang berusia lanjut tampak terinjak-injak oleh warga lain yang juga berebut air. Namun kesigapan petugas keamanan mampu menyelamatkan warga yang terinjak-injak tersebut.
Setelah air habis, ribuan warga tak kunjung meninggalkan lokasi, warga tersebut mengasih sisa-sisa air yang menetes ke lantai untuk kemudian dibasuhkan ke muka mereka. Salah seorang warga asal, Karangkidul, Kabupaten Bantul, DIY, Setu, 70, menyebutkan air tersebut diyakini memiliki khasiat yang luar biasa. Menurutnya air tersebut mampu mendatangkan kesehatan, kesembuhan, dan juga rezeki bagi para warga yang mendapatkannya.
Sehingga ia mengaku tidak rugi datang ke Pura Mangkunegaran hanya untuk mencari air tersebut. Ia berharap air yang didapatkan tersebut nantinya bisa membawa aura positif bagi dirinya dan keluarganya dalam waktu setahun ini. “Ini bisa mendatangkan hal yang baik dan semoga itu semua menaungi keluarga kami,” ucapnya Kepada KORAN SINDO.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Waginem, 67, warga Popongan Karanganyar, menurutnya air tersebut mampu membebaskan dirinya dari berbagai penyakit yang ada. “Ini untuk kesehatan diri saya dan keluarga. Banyak penyakit yang bisa disembuhkan dengan air ini,” ucapnya.
Pengaggeng Pondropuro Pura Mangkunegaran Mas Ngabehi Supriyanto Waluyo, menyebutkan kirab dan jamasan pusaka tersebut merupakan agenda tahunan yang dilakukan oleh Pura Mangkunegaran saat pergantian tahun. Menurutnya pusaka yang dijamas tersebut ada enam tombak kuno dan satu pusaka lainnya. “Prosesi puncak ini dilakukan pada pukul 00.00-01.00 WIB, saat ini seluruh kerabat mangkunegaran bakal bermeditasi bersama,” tegasnya.
(lal)