Ratusan warga peringati Malam 1 Suro di Gunung Merbabu
A
A
A
Sindonews.com - Aktivitas pendakian di Gunung Merbabu, pada peringatan malam 1 Suro, diprediksi meningkat dibanding hari biasa. Hingga siang ini, sudah ada puluhan pendaki yang sudah tiba di pos pendakian Dusun Tekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Rencananya, mereka akan melakukan pendakian pada sore hari. Diperkirakan, jumlah pendaki yang akan mendaki Gunung Merbabu melalui pos pendakian Tekelan jumlah mencapai ratusan orang.
Peningkatan aktivitas pendakian pada malam pergantian tahun baru Muharram ini sudah diantisipasi oleh tim SAR, kelompok pencinta alam di Dusun Tekelan, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dan petugas Seksi I Kopeng Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) dengan menempatkan personil di setiap pos pendakian.
Anggota Tim SAR Getasan Agus Surolawe menyatakan, semua jalur pendakian Gunung Merbabu pada momen malam 1 Suro ini, dibuka untuk umum. Karena cuaca dalam kondisi baik dan tidak ada tempat di kawasan Gunung Merbabu yang membahayakan.
"Meski demikian, aktivitas pendakian tetap harus dipantau. Kami sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Semua pos pendakian dijaga oleh petugas gabungan yang terdiri dari petuas BTNGM, Tim SAR, RAPI, dan komunitas pencinta alam di Getasan," katanya, Senin (4/10/2013).
Dia menjelaskan, jalur pendakian Gunung Merbabu ada lima, yakni Tekelan dan Cuntel (Kabupaten Semarang), Candisari dan Selo (Boyolali) serta Wekas (Kabupaten Magelang).
"Seluruh jalur pendakian tersebut dijaga petugas dan para pendaki wajib melapor kepada petugas serta mentaati aturan pendakian yang ditetapkan," ujarnya.
Menurut dia, pada peringatan malam 1 Suro tahun lalu, jumlah pendaki Gunung Merbabu mencapai ribuan orang. Kenyataan tersebut perlu diimbangi dengan kesiapan petugas. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, seperti adanya pendaki yang hilang, dan kerusakan ekosistem Gunung Merbabu.
"Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kami akan memberikan pengarahan kepada para pendaki. Kami juga akan melakukan pemeriksaan barang bawaan mereka sebelum naik dan saat turun," ucapnya.
Menurut dia, barang yang dilarang dibawa pendaki seperti minuman keras, obat terlarang, narkoba, dan senjata tajam akan diamankan petugas. Dan selama pendakian, para pendaki dilarang merusak ekosistem hutan serta membuang sampah sembarangan.
Sementara itu, anggota Komunitas Peduli Puncak Sarif (Kompas) Gunung Merbabu, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Nur Sunari menambahkan, semua petugas sudah siap melakukan penjagaan pos pendakian serta membantu para pendaki yang membutuhkan bantuan.
"Kami imbau kepada para pendaki untuk membawa alat komunikasi yang bisa dihubungi saat mendaki. Jika di tengah perjalanan menemui hambatan atau musibah segera melapor ke petugas agar bisa segera dilakukan langkah penyelamatan," ucapnya.
Rencananya, mereka akan melakukan pendakian pada sore hari. Diperkirakan, jumlah pendaki yang akan mendaki Gunung Merbabu melalui pos pendakian Tekelan jumlah mencapai ratusan orang.
Peningkatan aktivitas pendakian pada malam pergantian tahun baru Muharram ini sudah diantisipasi oleh tim SAR, kelompok pencinta alam di Dusun Tekelan, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dan petugas Seksi I Kopeng Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) dengan menempatkan personil di setiap pos pendakian.
Anggota Tim SAR Getasan Agus Surolawe menyatakan, semua jalur pendakian Gunung Merbabu pada momen malam 1 Suro ini, dibuka untuk umum. Karena cuaca dalam kondisi baik dan tidak ada tempat di kawasan Gunung Merbabu yang membahayakan.
"Meski demikian, aktivitas pendakian tetap harus dipantau. Kami sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Semua pos pendakian dijaga oleh petugas gabungan yang terdiri dari petuas BTNGM, Tim SAR, RAPI, dan komunitas pencinta alam di Getasan," katanya, Senin (4/10/2013).
Dia menjelaskan, jalur pendakian Gunung Merbabu ada lima, yakni Tekelan dan Cuntel (Kabupaten Semarang), Candisari dan Selo (Boyolali) serta Wekas (Kabupaten Magelang).
"Seluruh jalur pendakian tersebut dijaga petugas dan para pendaki wajib melapor kepada petugas serta mentaati aturan pendakian yang ditetapkan," ujarnya.
Menurut dia, pada peringatan malam 1 Suro tahun lalu, jumlah pendaki Gunung Merbabu mencapai ribuan orang. Kenyataan tersebut perlu diimbangi dengan kesiapan petugas. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, seperti adanya pendaki yang hilang, dan kerusakan ekosistem Gunung Merbabu.
"Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kami akan memberikan pengarahan kepada para pendaki. Kami juga akan melakukan pemeriksaan barang bawaan mereka sebelum naik dan saat turun," ucapnya.
Menurut dia, barang yang dilarang dibawa pendaki seperti minuman keras, obat terlarang, narkoba, dan senjata tajam akan diamankan petugas. Dan selama pendakian, para pendaki dilarang merusak ekosistem hutan serta membuang sampah sembarangan.
Sementara itu, anggota Komunitas Peduli Puncak Sarif (Kompas) Gunung Merbabu, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Nur Sunari menambahkan, semua petugas sudah siap melakukan penjagaan pos pendakian serta membantu para pendaki yang membutuhkan bantuan.
"Kami imbau kepada para pendaki untuk membawa alat komunikasi yang bisa dihubungi saat mendaki. Jika di tengah perjalanan menemui hambatan atau musibah segera melapor ke petugas agar bisa segera dilakukan langkah penyelamatan," ucapnya.
(rsa)