Pemerintah batalkan dana hibah Keraton Solo

Sindonews.com - Konflik internal yang berkepanjangan dalam keluarga Keraton Solo akhirnya berujung pada pencoretan usulan dana hibah renovasi keraton sebesar Rp1,7 miliar pada 2014.

Salah satu alasan dicoretnya anggaran tersebut karena mediasi keraton yang sudah dijembatani oleh Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, belum menunjukkan hasil yang maksimal.

Rudy sendiri sudah mengakui konflik itu belum bisa terselesaikan, dan menjadi hambatan proses pengajuan dana hibah renovasi keraton.

Menurut Rudy apabila masih terjadi perdebatan dalam internal keraton, maka pemerintah tidak bisa memberi bantuan karena yang paling berhak mencairkan hanyalah Raja Keraton Solo yakni Paku Buwono (PB) XIII.

“Memang belum disetujui. Nanti kalau semua sudah adem (tenang), konflik selesai nanti diajukan lagi, karena yang berhak mencairkan dana hibah adalah Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) XIII," ujar Rudy kepada wartawan di Solo Jawa Tengah, Kamis (24/10/2013).

Rencananya dana sebesar Rp1,7 miliar akan digunakan untuk merenovasi Sasana Sewaka dan Dalem Ageng karena ruangan singgasana raja ini rusak parah, di bagian atap akibat terkena panas dan hujan.

Namun demikian Pemkot Solo tetap menganggarkan dana operasional keraton sebesar Rp300 juta di tahun 2014, yang akan digunakan untuk membiayai tagihan listrik, air dan telepon.

Walau bagaiamanapun juga keraton merupakan peninggalan sejarah dan masuk Benda Cagar Budaya (BCB) yang harus dilindungi oleh Pemerintah.