Warga temukan bayi prematur yang dibuang ibunya
A
A
A
Sindonews.com - Warga Dusun Tegalsari, Desa Campursari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, digegerkan dengan penemuan seorang bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Bayi berjenis kelamin perempuan itu, pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung di samping Masjid Al-Asri dusun setempat, yang juga tidak jauh dari PKU Muhammadiyah Parakan.
Seorang perawat PKU Muhammadiyah Parakan, Eni Dwi Astuti, menceritakan melihat sebuah kardus di samping masjid, saat hendak melaksanakan salat Subuh sekira pukul 05.00 Wib.
Di sekitar lokasi, dia juga melihat ada seorang pemulung. Awalnya dia tidak manaruh curiga terhadap keberadaan kardus bekas bertuliskan merek minyak goreng tersebut. Namun, sekira 15 menit kemudian, Eni mendapati kardus tersebut dalam keadaan berubah saat hendak pulang dari masjid.
“Karena penasaran, saya mencoba melihat kardus itu. Saya terkejut, ternyata kardus itu berisi seorang bayi,” ujarnya, Kamis (17/10/2013).
Saat ditemukan, bayi tersebut masih bersimbah darah dengan kondisi plasenta yang masih belum terpotong. Eni kemudian membawa bayi itu ke PKU Muhammadiyah Parakan untuk diberikan perawatan. Selanjutnya, peristiwa penemuan bayi itu dilaporkan ke Polres Kabupaten Temanggung dan Polsek Bulu.
“Segera saya larikan ke PKU untuk diberi perawatan,” lanjutnya.
Humas PKU Muhammaduyah Parakan, Riyan M Albar, menambahkan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan secara medis terhadap bayi tersebut.
Pihaknya memastikan kondisi fisik bayi masih normal dan sehat. Namun, sejumlah organ tubuhnya belum sempurna. Diduga, bayi seberat 1.700 gram tersebut, lahir prematur dengan usia kandungan 31-32 minggu.
“Analisis kami, hanya perkiraan, bayi lahir sekira 1-2 jam sebelum ditemukan,” jelas Riyan.
Fungsi organ tubuh yang belum sempurna, lanjut dia, berdampak pada pernafasan bayi yang belum stabil. Kondisi bayi juga mengalami kedinginan. Sejauh ini, bayi sepanjang 36 sentimeter tersebut masih dibantu oksigen dan dihangatkan di inkubator.
“Belum menangis sampai sekarang, hanya merintih-rintih. Kemungkinan karena prematur itu,” imbuhnya.
Bayi berjenis kelamin perempuan itu, pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung di samping Masjid Al-Asri dusun setempat, yang juga tidak jauh dari PKU Muhammadiyah Parakan.
Seorang perawat PKU Muhammadiyah Parakan, Eni Dwi Astuti, menceritakan melihat sebuah kardus di samping masjid, saat hendak melaksanakan salat Subuh sekira pukul 05.00 Wib.
Di sekitar lokasi, dia juga melihat ada seorang pemulung. Awalnya dia tidak manaruh curiga terhadap keberadaan kardus bekas bertuliskan merek minyak goreng tersebut. Namun, sekira 15 menit kemudian, Eni mendapati kardus tersebut dalam keadaan berubah saat hendak pulang dari masjid.
“Karena penasaran, saya mencoba melihat kardus itu. Saya terkejut, ternyata kardus itu berisi seorang bayi,” ujarnya, Kamis (17/10/2013).
Saat ditemukan, bayi tersebut masih bersimbah darah dengan kondisi plasenta yang masih belum terpotong. Eni kemudian membawa bayi itu ke PKU Muhammadiyah Parakan untuk diberikan perawatan. Selanjutnya, peristiwa penemuan bayi itu dilaporkan ke Polres Kabupaten Temanggung dan Polsek Bulu.
“Segera saya larikan ke PKU untuk diberi perawatan,” lanjutnya.
Humas PKU Muhammaduyah Parakan, Riyan M Albar, menambahkan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan secara medis terhadap bayi tersebut.
Pihaknya memastikan kondisi fisik bayi masih normal dan sehat. Namun, sejumlah organ tubuhnya belum sempurna. Diduga, bayi seberat 1.700 gram tersebut, lahir prematur dengan usia kandungan 31-32 minggu.
“Analisis kami, hanya perkiraan, bayi lahir sekira 1-2 jam sebelum ditemukan,” jelas Riyan.
Fungsi organ tubuh yang belum sempurna, lanjut dia, berdampak pada pernafasan bayi yang belum stabil. Kondisi bayi juga mengalami kedinginan. Sejauh ini, bayi sepanjang 36 sentimeter tersebut masih dibantu oksigen dan dihangatkan di inkubator.
“Belum menangis sampai sekarang, hanya merintih-rintih. Kemungkinan karena prematur itu,” imbuhnya.
(rsa)