Pembagian kupon daging kurban ricuh

Selasa, 15 Oktober 2013 - 18:16 WIB
Pembagian kupon daging...
Pembagian kupon daging kurban ricuh
A A A
Sindonews.com – Pembagian kupon penerima daging hewan kurban di Masjid Agung Kota Magelang diwarnai kericuhan.

Kericuhan terjadi akibat banyaknya warga yang berebut masuk ke halaman masjid untuk mendapatkan kupon tersebut.

Peristiwa tersebut bermula saat ratusan warga yang terdiri dari berbagai kalangan usia mulai mendatangi Masjid Agung Kota Magelang sekitar pukul 09.00 WIB.

Lantaran jumlah warga yang kian banyak kemudian saling berdesakan menuju lokasi pembagian kupon. Situasipun tidak terkontrol, bahkan ada salah seorang nenek yang hampir terinjak di antara warga yang lain.

Polres Magelang Kota yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kemudian menurunkan sejumlah petugas untuk meredamkan situasi. Ratusan warga tersebut diminta untuk mengantre di luar pagar Masjid Agung. Baru beberapa jam setelah kupon dibagikan, situasi berangsur tertib.

Salah seorang warga yang ikut mengantre, Wawan (32) mengaku memang sempat ada insiden kericuhan ketika pembagian kupon dilakukan.
Menurutnya, insiden itu terjadi saat ratusan warga ini merangsek masuk ke dalam tempat pengambilan kupon.

”Tadi sebagian besar berebut mau masuk. Polisi langsung menertibkan. Tapi sempat ada keributan kecil,” katanya.

Menurut dia, untuk memperoleh kupon, warga harus berdesak-desakkan cukup lama. Sebab, antara hewan kurban dan masyarakat yang menginginkan daging kurban jumlahn ya tidak sebanding.

”Capek sekali, ngantri desak-desakkan sampai dua jam,” imbuhnya.

Wawan mengaku, kericuhan terjadi karena masih banyak masyarakat yang khawatir tidak kebagian daging korban. Sebab, jumlah peminat daging korban terlalu banyak.

Oleh karenanya, dia meminta kepada para pejabat yang berkecukupan dan belum tergerak hatinya, menyadari bahwa masih banyak rakyat miskin yang memerlukan uluran tangan.

”Ini seharusnya dijadikan pelajaran bahwa betapa besarnya keinginan masyarakat yang ingin mendapatkan daging kurban,” tuturnya.

Ketua Panitia Hewan Kurban Masjid Agung Kota Magelang, Jauhari mengatakan, pembagian hewan kurban tersebut rutin dilakukan setiap peringatan hari raya Idul Adha. Namun, tahun ini jumlah hewan kurban mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu.

”Tahun ini hanya menyembelih empat ekor sapi dan 20 kambing. Padahal tahun lalu, ada enam ekor sapi dan 46 ekor kambing. Besar kemungkinan penurunan ini terjadi karena masyarakat lebih memilih menyembelih kurban di kampungnya masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Magelang Kota, Kompol Suyatno ketika ditemui di lokasi menampik adanya insiden kerusuhan dalam pembagian kupon di Masjid Kauman Kota Magelang. Masyarakat pengantre terlihat tertib dan tidak ada persoalan yang berarti.

”Kami menerjunkan 36 personel untuk pengamanan pembagian hewan kurban. Tidak ada masalah, tidak ada kericuhan. Justru tahun ini terhitung sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Hal senada juga diutarakan, Kasubag Humas Polres Magelang Kota, AKP Murdjito. Menurutnya, pembagian hewan kurban tahun ini berlangsung tertib dengan dikawal petugas dan panitia hewan kurban.

”Tidak ada masalah. Aman-aman saja karena Masjid Agung sudah dijaga anggota Polsek maupun Polres Magelang Kota. Dari pantuan kami juga tidak ada insiden kerusuhan,” tandasnya.

Sementara itu, pembagian daging kurban di Masjid Agung An-Nur Mungkid, Kabupaten Magelang tidak menggunakan kupon. Hal itu dilakukan panitia karena dikhawatirkan akan terjadi kericuhan. Sebab, dengan tidak adanya kupon, diharapkan setiap warga yang datang ke lokasi mendapat kesempatan untuk mendapatkan daging hewan kurban.

Sekretaris Takmir Masjid An-Nur, Najmuddin mengaku bahwa jadwal pembagian daging tersebut sudah disosialisasikan kepada warga sekitar. Nantinya, warga yang sudah mengambil jatah daging, mereka akan diberi tanda stempel di tangannya. Sehingga, mereka tidak bisa berlaku curang.

“Akan merata, karena yang sudah mengambil akan diberi tanda stempel di tangannya,” paparnya.

Untuk tahun ini, pihaknya menyiapkan sekitar 1.700 kantong daging yang dibagikan. Jumlah tersebut berasal dari enam ekor sapi, dua diantaranya dari Bupati Singgih Sanyoto dan Wakil Bupati Zaenal Arifin. Selain itu, pihaknya mendapat hewan kurban berupa kambing 13 ekor.

Najmuddin menambahkan, jumlah hewan kurban tahun ini mengalami penurunan ketimbang tahun sebelumnya. Hal itu diduga karena harga hewan mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

“Kalau tahun lalu ada 10 sapi yang dikurbankan. Kalau jumlah kambing tidak jauh berbeda,” lanjut dia.

Selain warga, kata Najmuddin, daging kurban juga didistribusikan ke sejumlah instansi yang membutuhkan di Kabupaten Magelang seperti panti asuhan, serta pondok pesantren.

“Tidak semuanya akan dapat, tapi setidaknya tiap instansi yang berhak menerima, kami akan berikan,” tandasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1191 seconds (0.1#10.140)